Selasa, 17 Februari 2009

Appendix

Appendix B

Isi Dokument (Document Contents)
Tambahan ini menyediakan suatu gambaran isi setiap dokumen yang ditulis selama proses pengembangan piranti lunak.

B.1 SPESIFIKASI KEBUTUHAN PIRANTI LUNAK (SOFTWARE REQUIREMENTS SPECIFICATION)

Paragrap yang berikut menguraikan isi Spesifikasi Kebutuhan Piranti lunak yang telah dibahas Bagian 5.2.1

SPESIFIKASI KEBUTUHAN PIRANTI LUNAK (SOFTWARE REQUIREMENTS SPECIFICATION) :
ISI (CONTENTS)

Bagian 1 Pengenalan
1.1 Identifikasi
1.2 Lingkup (Scope)
1.3 Ringkasan Fungional
1.4 Asumsi dan Batasan

Bagian 2 Dokumen yang bisa diterapkan
2.1 Dokumen Pelanggan
2.2 Dokumen Lainnya

Bagian 3 Persyaratan
3.1 Persyaratan Antarmuka
3.2 Persyaratan Fungsional
3.3 Persyaratan Spesial
3.4 Persyaratan Data Base
3.5 Identifikasi dan Tanda-tanda Persyaratan
3.6 Persyaratan Requirements Tracceability

Bagian 4 Ketentuan Jaminan Mutu (Quality Assurance Provisions)
4.1 Persyaratan Umum General Requirements
4.2 Definisi
4.3 Prosedur Pengujian Piranti Lunak
4.4 Validasi Pengujian Piranti Lunak
4.5 Persyaratan Verifikasi

Bagian 5 Persiapan Penyerahan/Penyampaian
Bagian 6 Catatan

Appendix A Akronim dan Singkatan
Appendix B Definisi dan Nomenclature

Bagian 1 Pengantar (Introduction)
Pengantar menyediakan suatu diskusi yang umum ringkas keseluruhan sistem, yang meliputi program komputer dan subsistem piranti lunak. Subbagian Identifikasi menyediakan tatanama/nomenklatur menggunakan diskusi program komputer dan menggambarkan suatu Nama program komputer menggunakan di dalam sisa spesifikasi persyaratan. Subbagian Lingkup menguraikan hubungan program komputer kepada subsistem piranti lunak, gol dasar program, dan dengan singkat, antarmuka program dengan lingkungan operasional eksternalnya . Subbagian Ringkasan fungsional menggambarkan fungsi yang utama untuk diterapkan oleh subsistem piranti lunak. Masing-masing fungsi dikenali sesuai nama, dan tujuan dan penggunaan fungsi diuraikan. Juga dimasukkan adalah suatu diagram blok fungsional, bersama dengan teks yang perlu untuk dengan jelas mengidentifikasi masing-masing menghubungkan antara fungsi yang diberikan dan lfungsi lainnya. Ini adalah sistem fungsional antarmuka, dan tidaklah diharapkan untuk mengidentifikasi antarmuka yang terperinci. Fungsi untuk dilakukan oleh program komputer di dalam subsistem dengan jelas dikenali. Asumsi atas mana penggunaan dan disain program komputer ini didasarkan dan batasan tidak terbatas pada faktor yang dikendalikan di dalam lingkup tentang dokumen ini. Asumsi dan batasan meliputi seperti materi kemampuan system antarmuka, masuk tingkat dasar data, dan memerlukan program untuk disediakan.

Bagian 2 Dokumen yang bisa diaplikasikan (Section 2 Applicable Documents)
Bagian ini perlu menekankan bahwa dokumen yang didaftarkan merupakan bagian dari spesifikasi ini. Jika konflik ada diantara persyaratan di dalam spesifikasi ini dan dokumen yang bisa diterapkan, spesifikasi ini menggantikan, kecuali jika secara khusus dinyatakan dengan cara yang lainnya.

Bagian 3 Persyaratan (Section 3 Requirements)
Subbagian persyaratan antarmuka menggambarkan hubungan tentang antarmuka yang internal dan eksternal subsistem. Grafik disajikan pada suatu tingkatan yang cukup detil untuk mengidentifikasi semua phisik eksternal, fungsional, dan antarmuka operasional program komputer. Antarmuka mungkin adalah dengan sistem eksternal, subsistem, peralatan, program komputer, sistem operasi, atau para pemakai operasional. Persyaratan yang dikenakan oleh masing-masing elemen antarmuka didaftarkan. Antarmuka internal yang dikendalikan oleh persyaratan di dalam ini atau spesifikasi tingkat yang dikenal lebih tinggi. Karakteristik antarmuka digambarkan secara detail yang jelas untuk memastikan kecocokan elemen-elemen sistem ketika dialokasikan spesifikasi ini.
Subbagian persyaratan fungsional menyediakan alokasi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ke fungsi piranti lunak di dalam program komputer. Bagian ini meliputi diagram arus fungsional program komputer pada suatu tingkatan di bawah Ringkasan fungsional di dalam bagian 1. itu adalah, masing-masing area fungsional utama untuk dicukupi oleh program ini dikenal pada Bagian 1 dan membentuk suatu subparagraph dari bagian ini. Masing-Masing subparagraph menguraikan karakteristik unjuk kerja, karakteristik phisik, persyaratan khusus, dan persyaratan antarmuka menugaskan kepada area yang fungsional. Diagram arus fungsional, sistem diagram menurut bagan, menghubungkan diagram, dan seterusnya disajikan ketika diperlukan untuk cukup menggambarkan fungsional adalah karakteristik untuk tingkat pengendalian sistem.
Di dalam mengalokasikan persyaratan kepada area yang fungsional, harus dikenali verifikasi itu harus terpenuhi mengikuti pengembangan area fungsional. Hubungan fungsional mungkin adalah seperti verifikasi persyaratan yang menetapkan untuk suatu areafungsional hanya dapat terpenuhi ketika materi yang menjadi anggota area fungsional dirakit ke dalam sistem
Subbagian Persyaratan khusus tidak menggambarkan tingkatan sistem atau persyaratan pengembangan piranti lunak secara langsung kemampuan alokasi ke piranti lunak area fungsional. Contoh . seperti persyartan adalah keseluruhan karakteristik unjuk kerja sistem, backup dan persyaratan recovery, persyaratan keandalan, standard kemampuan utama, persyaratan pelatihan, spesifikasi simulasi, pendeteksian kesalahan otomatis, dan persyaratan orang selaku pelaku rekayasa piranti lunak
. Subbagian Persyaratan Data Base menggambarkan alokasi tentang tingkat system persyaratan spesifik untuk isi data, akses, penyimpanan, dan organisasi data base piranti lunak.
Identifikasi dan Menndai subbagian persyaratan menggambarkan untuk elemen piranti lunak yang menamai atau pengendalian konfigurasi konvensi utama yang penting bagi kecocokan dengan komponen lain sistem itu.
Persyaratan Kemampuan melacak Subbagian menyediakan suatu alokasi bentuk tabel persyaratan order/ pesanan lebih tinggi ke fungsi spesifik di dalam dokumen ini.

Bagian 4 Ketentuan Jaminan Mutu (Section 4 Quality Assurance Provisions)
Subbagian Persyaratan Umum Ketetapan Jaminan Mutu mulai dengan proses Definisi verifikasi. Bagian ini menggambarkan tingkatan pengujian dan verifikasi untuk dilakukan dan metoda verifikasi yang umum untuk dipekerjakan. Integritas Versi piranti lunak menggambarkan persyaratan untuk pengendalian tentang versi yang bisa menguji piranti lunak dapat dipisah-pisah dan yang menghambat ditempatkan pada produksi dari versi baru. Prosedur Test piranti lunak itu menggambarkan keseluruhan pendekatan kepada pengujian dan verifikasi tingkat sistem persyartan yang dialokasikan ke piranti lunak yang berfungsi. Pengesahan pengujian piranti lunak mendiskusikan proses pengujian untuk piranti lunak secara rinci untuk mengembangkan dukungan uji coba subsistem piranti lunak, seperti generator masukan atau simulator.
Subbagian Persyaratan Verifikasi menguraikan secara singkat Persyaratan Bagian 3 untuk dibuktikan dan diuji pada masing-masing tingkatan pengujian oleh masing-masing metoda verifikasi yang digambarkan di atas. Persyaratab untuk masing-masing fungsi yang digambarkan pada Bagian 3 harus dipertimbangkan.
Yang berikutnya dua bagian menggambarkan persyaratan untuk Penyerahan Program Komputer dan menyediakan catatan dengan informasi yang bermanfaat untuk pemahaman spesifikasi, tetapi tidaklah secara resmi bagian dari definisi persyaratan.

B.2 DOKUMEN DISAIN FUNGSIONAL (FUNCTIONAL DESIGN DOCUMENT)

Paragrap yang berikutnya menguraikan isi Dokumen Disain Fungsional sebagaimana dibahas pada Bagian 5.2.2.

DOKUMEN DISAIN FUNGSIONAL (FUNCTIONAL DESIGN DOCUMENT):
ISI (CONTENTS)

Bagian 1 Pengenalan
1.1 Maksud
1.2 Lingkup
1.3 Ikhtisar Disain

Bagian 2 Dokumen Terkait
2.1 Acuan yang bisa diterapkan
2.2 Dokumen Pengembangan

Bagian 3 Deskripsi Disain
3.1 Deskripsi Program Komputer
3.2 Program Komputer Antarmuka Eksternal
3.3 Program Komputer Antarmuka Internal
3.4 Program Komputer Konse[ Operasional
3.4.1 Konffigurasi Operasional
3.4.2 Operational Modes
3.4.3 Pengendalian Operasional
3.4.4 Timelines Operasional
3.5 Aliran Data (Data Flow)
3.6 Program Komputer Data Base Design

Bagian 4 Deskripsi Modul
4.M [module Name “M”] Module
4.M.1 Maksud (Purpose)
4.M.2 Deskripsi Fungsional (Functional Description)
4.M.3 Masukan dan Keluaran (Inputs and Outputs)
4.M.4 Batas (Limitations)
4.M.5 Pesan (Messages)
4.M.6 Metode dan Urutan Proses (Method and Processing Sequence)
4.M.7 Ukuran dan Estimasi Waktu (Sizing and Timing Estimates)

Bagian 5 Konvensi Pengembangan (Development Conventions)
5.1 Konvensi Disain (Design Conventions)
5.2 Konvensi Coding (Coding conventions)

Appendix A Akronim dan Singkatan
Appendix B Definisi dan Nomenklatur

Bagian 1 Pengantar
Bagian pengantar yang menggambarkan Tujuan program komputer untuk mencukupi satuan yang sesuai menetapkan Spesifikasi Persyaratan Piranti lunak. Itu juga menghubungkan program komputer [itu] untuk beristirahat subsistem perangkat lunak. Subbagian Lingkup menggambarkan apa yang diperkenalkan dokumen, apa yang tidak diperkenalkan jika nampaknya akan ada kebingungan, dan pembatasan dan spirit dokumen fungsional yang gambarkan (tidak rinci) perancangan Piranti lunak. Subbagian Ikhtisar Mempresentasikan Disain keseluruhan konsep disain, mencakup suatu uraian yang utama dan bacup konfigurasi perangkat keras dan suatu diagram yang tertinggi keseluruhan subsistem piranti lunak. Bagian ini menunjukkan bagaimana program komputer menguraikan dokumen terkait dengan subsistem piranti lunak.

Bagian 2 Dokumen Terkait
Dokumen ini menyediakan suatu uraian yang berdiri sendiri fungsional perancangan program komputer. Bagaimanapun, bagian ini menyatakan bahwa kebutuhan menetapkan spesifikasi yang tingkat yang lebih tinggi sedang menggantikan. Lain dokumen pengembangan, seperti Dokumen Pengendalian Anntarmuka dan Dokumen Disain Fungsional untuk lain program komputer harus disesuaikan.

Bagian 3 Deskripsi Disain (Design Description)
Bagian Uraian Disain menyediakan keseluruhan informasi disain fungsional untuk program komputer. Subbagian Uraian Program Komputer menyediakan uraian program komputer untuk tingkat di bawah Ikhtisar Disain di dalam Bagian 1 dan diperlihatkan di mana modul masing-masing, yang diuraikan di dalam Bagian 4, berkait dengan program itu. Suatu naratif menggambarkan pendekatan disain untuk memuaskan kebutuhan program komputer yang disajikan. Subbagian Program Komputer Antarmuka Eksternal menyediakan suatu ikhtisar dari semua antarmuka di luar program komputer itu. Interface manapun yang tidak didelegasikan ke suatu Dokumen Pengendalian Antarmuka subsistem perangkat lunak (Interface Control Document /ICD) dikenalkan ke tingkat pengembangan di dalam disain persiapan. ICD mengawasi antarmukayang ditunjukkan di tingkat fungsional, dan ICD disesuaikan dengan yang lebih detil. Antarmuka eksternal meliputi mereka yang mempunyai orang-orang pemakai sistem itu. Subbagian Program Komputer Antarmuka Internal menguraikan antarmuka antara komputer proram modul yang digambarkan Bagian 4.
Konsep Program Operasional Komputer Subseksi menguraikan keseluruhan lingkungan beroperasi dan skenario. Tercakup di diskusi ini adalah Konfigurasi Operasional, Yang menguraikan masing-masing kombinasi yang dapat dipisah-pisahkan dari yang utama dan backup perangkat keras dan piranti lunak yang mana adalah diperlukan untuk mencukupi kebutuhan program komputer. Masing-Masing konfigurasi ini dianalisa dalam kaitannya dengan pemanfaatan sumber daya untuk menunjukkan bahwa di dalam anggaran memori, penyimpanan, dan pemanfaatan alat. Model Dokumen Operasional berbagai urutan operasi yang dikendalikan melakukan fungsi yang berbeda di dalam program komputer. Pengendalian Operasional otomatis menguraikan atau interaksi pemakai dengan program komputer yang menentukan konfigurasi, gaya, dan karakteristik pelaksanaan. Suatu ikhtisar dari pilihan dan tindakan operator yang diperlukan disajikan. Timelines operasional mengambil masing-masing gaya operasional pada setiap konfigurasi dan melacak urutan operasi program operasi. Yang dimasukkan adalah pemilihan waktu untuk menaksir masing-masing langkah pemprosesan (jika bisa diterapkan) dan suatu analisa yang memperlihatkan anggaran sumber daya waktu itu dijumpai oleh program komputer.
Arus Data (data flow) Subseksi menyediakan suatu ikhtisar organisasi program komputer dalam kaitannya dengan aliran data dan antarmuka data internal, sebagai lawan diagram blok fungsional diperkenalkan pada Bagian 3.1. Masing-Masing alur data diuraikan, mencakup alur ke dan dari perangkat keras, para pemakai, dan piranti lunak. Subseksi Disain Data Base mempresentasikan persiapan perancangan data base. Informasi yang tersedia perlu meliputi keseluruhan struktur data base dan disain, metode akses yang potensial, ukuran, dan definisi komponen hingga menuju ke jenis unsur yang umum. Nama harus diberikan kepada materi data base individu.

Bagian 4 Deskripsi Modul (Module Descriptions)
Masing-masing Modul Program Komputer mengenali disain persiapan adalah diuraikan suatu subparagraph terpisah di dalam bagian ini. Karena masing-masing modul, tujuannya dinyatakan dan terkait, jika mungkin, untuk kebutuhan yang dialokasikan dari Spesifikasi Kebutuhan Piranti lunak. Subseksi menyediakan Uraian fungsional suatu ikhtisar diagram modul untuk tingkat detil bahwa disain telah maju. Karena beberapa modul, ini mungkin adalah hanya suatu statemen yang ringkas modul berfungsi. Karena modul lebih kritis, suatu disain tingkat bawah mungkin adalah tersedia. Uraian fungsional perlu juga menyediakan suatu ikhtisar antarmuka fungsional yang utama modul dengan lain modul dan manapun antarmuka eksternal utama di mana modul adalah bertanggung jawab. Subbagian Masukan Dan Keluaran menguraikan sumber masukan masing-masing, masing-masing sumber pengendalian, dan masing-masing medium keluaran dalam kaitan dengan tingkat rate data, isi data, dan karakteristik data. Subbagian Pembatasan meringkas apapun yang diketahui atau mengantisipasi batasan di dalam pengembangan atau modul operasi, mencakup pemilihan waktu dan kebutuhan ketelitian, membatasi pada masukan dan data keluaran, pendeteksian kesalahan dan koreksi, dan kecepatan beroperasi. Katagori dan jenis Pesan untuk diproduksi oleh daftar modul, bersama dengan format pesan spesifik jika tersedia. Metoda dan Urutan Proses Banyak dipresentasikan Subseksi adalah suatu uraian persiapan bagaimana modul akan melaksanakan tugasnya dari masukan ke keluaran. Permaan, Algoritma, dan logika mengalir, jika tersedia untuk modul ini, diperkenalkan. Ukuran Dan Perkiraan Pemilihan waktu Subseksi mempresentasikan memori dan kebutuhan penyimpanan eksternal yang dikenakan oleh modul, bersama dengan perkiraan waktu pelaksanaan.

Bagian 5 Konvensi Pengembangan (Development Conventions)
Semua disain dan konvensi coding untuk digunakan dalam proses pengembangan piranti lunak (software) digambarkan di bagian ini, mencakup konvensi memori, standard diagram arus, dan standard bahasa.

B.3 DOKUMEN PENGENDALIAN ANTARMUKA (INTERFACE CONTROL DOCUMENT)

Paragrap yang berikut menguraikan indeks Dokumen Pengendalian Antarmuka sebagai dibahas Bagian 5.2.3.

ISI DOKUMEN PENGENDALIAN ANTARMUKA (INTERFACE CONTROL DOCUMENT CONTENTS)

Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
1.1 Maksud (Purpose)
1.2 Lingkup (Scope)
1.3 Ringkasan (Summary)

Bagian 2 Dokumen Bisa Diterapkan (Applicable Documents)

Bagian 3 Kebutuhan Antarmuka dan Disain (Interface Requirements and Design)

3.1 Blok Diagram Antarmuka (Interface Block Diagram)
3.2 Kebutuhan Antarmuka (Interface Requirements)
3.2.1 [Interface “1”]
3.2.2 [Interface “2”]


3.2.M [Interface “M”]
3.3 Kebutuhan Data Base (Data Base Requirements)
3.4 Kebutuhan Spesial (Special Requirements)
3.5 Jejak Kemampuan Kebutuhan (Requirements Traceability)
3.6 Alokasi Kebutuhan (Requirements Allocation)
3.7 Definisi Data Antarmuka (Interface Data Definition)
3.8 Disain Antarmuka (Interface Design)
3.8.1 [Inteface “1”]
3.8.2 [Interface “2”]


3.8.M [Interface “M”]
3.9 Disain Data Base (Data Base Design)

Bagian 4 Ketentuan Jaminan Kualitas (Quality Assurance Provisions)
4.1 Kebutuhan Umum (General Requirements)
4.1.1 Definisi (Definitions)
4.1.2 Integritas Versi Piranti Lunak (Software Version Integrity)
4.1.3 Prosedur Tes Piranti Lunak (Software Test Procedures)
4.1.4 Validasi Tes Piranti Lunak (Test Software Validation)
4.2 Kebutuhan Verifikasi (Verification Requirements)
4.3 Kebutuhan Tes Penerimaan (Acceptance Test Requirements)

Appendix A Akronim dan singkatan (Acronyms and abbreviations)
Appendix B Definisi dan Nomenklatur (Definition and Nomenclature)

Bagian 1 Pengenalan
Bagian pengantar menyatakan tujuan Dokumen Pengendalian Antarmuka --- untuk menyediakan suatu pengikatan persetujuan untuk struktur dan karakteristik antarmua yang spesifik yang digambarkan di sini. Subbagian Lingkup menetapkan bagian antarmuka yang akan digambarkan, yang tidak akan digambarkan jika nampaknya akan ada kebingungan, dan tingkat untuk yang mana antarmuka yang digambarkan akan jadi diselesaikan atau tunduk kepada perubahan. Subseksi Ringkasan mempresentasikan kebutuhan tingkat sistem untuk antarmuka dan uraian fungsi komponen antarmuka dan antarmuka.

Bagian 2 Dokumen yang bias diterapkan (Applicable Documents)
Bagian Dokumen Yang bisa diterapkan meliputi semua dokumen disain perangkat keras dan piranti lunak yang menguraikan unsur-unsur antarmuka, seperti halnya Spesifikasi Kebutuhan Sistem untuk antarmuka. Karena kebutuhan yang diperoleh untuk detil yang spesifik antarmuka diperkenalkan pada dokumen ini, spesifikasi tingkat yang lebih tinggi berlaku dalam hal konflik.

Bagian 3 Kebutuhan Antarmuka dan Disain (Interface Requirements and Design)
Kebutuhan Antarmuka dan Bagian Disain menyediakan definisi terperinci antarmuka, mulai dengan Diagram Blok Antarmuka, yang mempresentasikan ikhtisar halaman unsur-unsur antarmuka dan suatu catatan tambahan fungsional data mengalir ke seberang antarmuka. Satu sisi antarmuka adalah subsistem piranti lunak atau salah satu dari komponennya. Sisi lain mungkin adalah piranti lunak, perangkat keras, atau para pemakai sistem. Kebutuhan Antarmuka Yang dialokasikan untuk masing-masing komponen unsur-unsur antarmuka didasarkan pada analisa kebutuhan piranti lunak. Apapun Kebutuhan Data Base yang diperlukan untuk mendukung antarmuka harus digambarkan, mencakup parameter pengendalian, parameter deskriptif, atau keseluruhan data base mem-file. Apapun Kebutuhan Khusus diperlukan untuk mendukung antarmuka harus digambarkan, mencakup pembatasan pemilihan waktu, realibilitas antarmuka mengubah alur untuk antarmuka harus ditunjukkan secara detil, mencakup pembatasan pemilihan waktu, realibilitas antarmuka, mengubah alur untuk antarmuka, menilai data, menghubungkan stabilitas, dan manusia pembatasan rancang-bangun. Kebutuhan Jejak Kemampuan Subseksi menyediakan suatu alur untuk spesifikasi kebutuhan tingkat yang lebih tinggi dari kebutuhan yang diperoleh di dalam Bagian 3.2 ICD.
Disain antarmuka itu mendukung kebutuhan yang digambarkan di atas harus meliputi detil yang cukup untuk piranti lunak atau pengembang perangkat keras untuk membangun sisi antarmuka mereka tanpa hormat (yang secara konseptual sedikitnya) untuk proses pengembangan berlangsung di sebelah lain antarmuka. (Latih perhatian di dalam dunia nyata dan rencana untuk sebanyak pos pemeriksaan mungkin untuk memeriksa integritas antarmuka sebelumnya sudah terlambat). Definisi Data Antarmuka dokumen harus berisi dan struktur data mengalir ke seberang alat penghubung kepada [itu] tingkat terendah detil. Disain Antarmuka harus meliputi definisi protokol yang lengkap, antarmuka yang melayani teknik, dan semua fungsi untuk dilakukan pada sisi masing-masing antarmuka. Disain Data Base sub bagian menyajikan detil interaksi memerlukan dengan data base dan indeks data base yang diperlukan untuk mendukung kebutuhan Bagian 3.3.

Bagian 4 Ketentuan Jaminan Kualitas (Quality Assurance) ProvisionsBerkwalitas Bagian Ketentuan Jaminan Kualitas menyediakan kebutuhan untuk test dan verifikasi antarmuka yang serupa bagi mereka yang mendokumentasikan untuk piranti lunak di dalam Bagian 4 Spesifikasi Kebutuhan Piranti lunak. Suatu kunci perbedaan adalah bahwa sejak antarmuka ada bersama suatu unsur eksternal, proses verifikasi boleh memerlukan koordinasi ekstra dan teknik khusus. Suatu bagian ditambahkan kepada QA ketetapan untuk menghubungkan yang meliputi Kebutuhan Test Penerimaan untuk antarmuka. (Kebutuhan ini adalah tercakup di dokumentasi test untuk penerimaan piranti lunak). Kebutuhan ini untuk menetapkan apa yang telah dilaksanakan untuk memastikan bahwa kedua-duanya unsur-unsur antarmuka adalah dapat dipertukarkan pada antarmuka yang membuat puas tingkat kebutuhan sistem.

B.4 DOKUMEN DETIL DISAIN (DETAILED DESIGN DOCUMENT)

Paragrap yang berikut menguraikan indeks Dokumen Disain rinci sebagaimana dibahas Bagian 6.2.3.

ISI DOKUMEN DISAIN RINCI (DETAILED DESIGN DOCUMENT CONTENTS)

Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
1.1 Maksud (Purpose)
1.2 Liingkup (Scope)
1.3 Ikhtisar Disain (Design Overview)

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
2.1 Acuan dapat diterapkan (Applicable References)
2.2 Dokumen Pengembangan (Development Documents)

Bagian 3 [Module Name] Design
3.1 Maksud Modul (Purpose of Module) [Module Name]
3.2 Deskripsi Fungsional (Functional Description)
3.3 Unit Program (Program Units)
3.3.1 [Program Unit Name “1”]
3.3.1.1 Identifikasi (Identification)
3.3.1.2 Deskripsi Fungsional (Functional Description)
3.3.1.3 Pemakaian (Usage)
3.3.1.4 Kebutuhan Subrutin (Soubroutines Required)
3.3.1.5 Masukan (Inputs)
3.3.1.6 Keluaran (Outputs)
3.3.1.7 Metode Proses (Processing Methods)
3.3.1.8 Batas (Limitations)
3.3.1.9 Ukuran dan estimasi Waktu (Sizing and Timing Estimates)
3.3.1.10 Deskripsi Subrutin (SoubRoutine Descriptions)
3.3.2 [Program Unit Name “2”]


3.3.P [Program Unit Name “2”]


3.4 Utilitas Subrutin (Utility Soubroutines)

Bagian 4 [Module Name] Design

4.1 Maksud Modul (Purpose of Module) [Module Name]


Bagian N [Module Name] Design
N.1 Maksud Modul (Purpose of Module) [Module Name]

Bagian N + 1 Data Base
Bagian N + 2 Alokasi Sumber daya Sistem (System Resource Allocation)
Bagian N + 3 Aliran Fungsional (Functional Flow)
Bagian N + 4 Format (Formats)
Bagian N + 5 Utilitas (Utilities)
Bagian N + 6 Catatan (Notes)

Appendix A Akronim dan Singkatan (Acronym and Abbreviations)
Appendix B Definisi dan Nomenklatur (Definitions and Nomenclature)
Appendix C Daftar Program Komputer (Computer Program Listings)


Bagian 1 Pengantar
Bagian pengantar yang menggambarkan tujuan dokumen ini untuk menyajikan detil disain program komputer yang memperkenalkan Dokumen Disain Fungsional. Subseksi Lingkup menggambarkan uraikan dokumen program komputer, acuan yang manapun relevan memerinci dokumen informasi sebagai baseline untuk persetujuan untuk dimulainya coding. Subseksi Ikhtisar Disain mempresentasikan yang sama keseluruhan uraian konsep disain dan diagram tertinggi sebagai Dokumen Disain Fungsional.

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
Dokumen ini, bersama-sama dengan Dokumen Disain Fungsional, menyediakan sesuatu yang berdiri sendiri perancangan program komputer. Bagaimanapun, bagian ini perlu menyatakan bahwa kebutuhan menetapkan spesifikasi yang tingkat yang lebih tinggi sedang menggantikan. Dokumen lain yang berhubungan, seperti ICDs dan Dokumen Instruksi Operasi, harus disesuaikan.

Bagian 3 Melalui Bagian N [Nama Modul] Disain (Through Section N [Module Name] Design)
Memisahkan Bagian Disain disiapkan untuk masing-masing Modul program komputer . Di dalam masing-masing bagian, Tujuan Modul Subbagian menyediakan nama, pengendalian konfigurasi identifiers ( lihat bab 9), dan suatu abstrack yang ringkas fungsi modul, bahasa di mana tertulis, dan antarmuka fungsional utamanya. Subseksi Uraian Fungsional menyediakan struktur organ unit program di dalam modul; presents data mengalir, mengendalikan, dan antarmuka internal di dalam modul; dan menunjukkan unsur-unsur eksternal dan antarmuka lain modul di dalam subsistem piranti lunak. Masing-Masing Unit Program di dalam modul kemudian adalah didokumentasikan yang memisahkan subparagraphs.
Karena masing-masing unit program, Nama dan Identifikasi Pengendalian konfigurasi diberi. Uraian Fungsional yang menyediakan diagram organisasi unit program yang tertinggi dan menyatakan fungsi dasar untuk dilakukan. Pemakaian yang menggambarkan bagaimana Unit untuk dilibatkan di dalam modul, termasuk memanggil definisi parameter, memulai, dan mekanisme penghentian. Bagian ini juga mendaftar semua lain rutin atau unit yang memohon unit program di dalam sistem. Apapun Subroutines yang Diperlukan itu adalah di luar unit program itu didaftar sesuai nama, dengan suatu acuan bagi suatu jumlah bagian di dalam dokumen detil disain mereka. Masukan dan Keluaran digambarkan detil, mencakup format yang tepat, isi, sumber, dan tujuan dari semua data. Semua data harus dimasukkan, mencakup file, tabel, bufer memori, tetap, pengendalian register, keluaran yang dicetak, kesalahan dan pesan peringatan, dan tampilan halaman. Metode Proses dengan nyata melukiskan operasi itu yang dilakukan oleh unit program. Urutan operasi, poin-poin keputusan utama, algoritma, persamaan, arus logika, dan arus data harus dimasukkan. Semua tabel dan item data lokal dengan definisi mereka adalah juga diperkenalkan di sini. Apapun Pembatasan yang diantisipasi atau dikenal unit program diringkas pada bagian ini. Suatu daftar dari semua pembatasan dan batasan yang berlaku bagi unit yang disajikan, mencakup pemilihan waktu dan kebutuhan ketelitian, pembatasan algoritma dan rumusan menggunakan, batas masukan dan data keluaran, koreksi kesalahan yang dihubungkan yang merasakan, dan cek kesalahan memprogramkan ke dalam rutin. Suatu penjelasan kondisi-kondisi kesalahan yang terperinci disajikan, bersamaan dengan ketelitian dan kebutuhan pembatasan untuk kedua-duanya masukan dan parameter keluaran. Ukuran dan Karakteristik Pemilihan waktu unit program harus ditetapkan, mencakup waktu pelaksanaan diperkirakan, batasan pemilihan waktu kritis, dan memori dan kebutuhan penyimpanan eksternal untuk data dan kode. kecil Subroutines tidak boleh menjamin keabsahan suatu subparagraph lengkap; mereka mungkin adalah dengan sepenuhnya digambarkan di bawah Uraian Subroutine. Kegunaan Subroutines subbagian mengidentifikasi kegunaan subroutines yang digunakan oleh unit program lebih dari satu. Perancangan Rinci kegunaan subroutines ini adalah digambarkan kemunian suatu bagian dokumen.

Bagian N + 1 DataBase (Section N + 1 Data Base)
Bagian Data Base meliputi suatu definisi yang terperinci isi dan penempatan penyimpanan (storage) dari tiap file, tabel, dan item di dalam masing-masing tabel yang disatukan data base. Uraian File meliputi suatu deskriptif judul untuk masing-masing file, panjangnya file, format dan seterusnya. Uraian Tabel meliputi suatu sebutan deskriptif untuk masing-masing tabel, metoda indexing tabel, format buku untuk materi di dalam tabel, dan seterusnya. Uraian Item meliputi suatu sebutan deskriptif, bit yang paling penting, jumlah bit, jenis coding, faktor skala dan, jika sesuai, unit dan nilai item. Hubungan materi yang ditetapkan kepada tabel dan tentang tabel kepada file harus dengan nyata dilukiskan oleh diagram atau penyajian padanan. Cara membawakan grafis dari tiap tabel harus cukup terperinci untuk mengidentifikasi kata-kata per blok, bit per item, jumlah blok, jenis konstruksi tabel, dan seterusnya. Suatu definisi hubungan materi, tabel, dan file yang dimasukkan di dalam data base kepada modul program komputer dan unit program diuraikan lebih awal harus dimasukkan.

Bagian N + 2 Sistem Alokasi Sumber Daya (Section N + 2 System Resource Allocation)
Bagian Sistem Alokasi Sumber Daya menggambarkan layout detil memori dari semua konfigurasi operasional program komputer dan pemanfaatan penyimpanan (storage) yang terperinci, organisasi, dan struktur data base dan file temporer pada media penyimpanan eksternal ( disk/tape). Sebagai tambahan, suatu analisa pemilihan waktu terperinci dari tiap urutan operasional adalah meliputi piranti lunak. Penggunaan dari sumber daya yang terbatas eksternal, seperti mempercepat pencetakan dan membaharui tampilan tingkat rate, harus pula dipertimbangkan dan tercakup di disain rinci.

Bagian N + 3 Aliran Fungsional (Section N + 3 Functional Flow)
Bagian Aliran Fungsional menunjukkan aliran sistem yang umum kedua-duanya data dan pengendalian. Bagian yang dengan nyata melukiskan operasi yang dilakukan oleh piranti lunak, penggambaran pengolahan dilakukan, urutan operasi, dan point keputusan. Suatu diagram tertinggi harus digunakan untuk melukiskan figur tunggal keseluruhan arus informasi piranti lunak. Diagram ini perlu acuan tingkat aliran yang lebih rendah yang tercakup di bagian ini. sebab sesuai, untuk menyediakan informasi yang lebih terperinci. Tingkatanaliran yang paling rendah adalah yang mengidentifikasi seperti kesatuan fungsional modul program komputer diuraikan pada bagian di atas. Uraian ini dari aliran fungsional bisah acuan Dokumen Disain Fungsional, kecuali jika suatu tingkatan detil yang lebih besar diperlukan untuk menyediakan transisi kepada yang lebih rendah - tingkatan aliran.

Bagian N + 4 Format-format (Section N + 4 Formats)
Bagian Format adalah opsional, tetapi mungkin adalah digunakan sebagai suatu tempat menyenangkan untuk memperkuat tabel yang terperinci mungkin adalah diperlukan untuk menggambarkan format cetakan, menampilkan format halaman, atau memberitahu kesalahan.

Bagian N + 5 Utilitas (Section N + 5 Utilities)
Bagian Kegunaan menguraikan dua jenis subroutines(1) fungsi kecil atau yang pengembangan rutin untuk program komputer ini, yang digunakan oleh beberapa modul dan menjadi utilitas umum alami ; dan (2) kegunaan yang disediakan rutin, seperti manipulasi matriks yang rutin atau kalkulasi ilmiah rutin ( SIN, COS).

Bagian N + 6 Catatan (Section N + 6 Notes) Bagian Catatan menyediakan informasi tambahan yang bukan bagian dari program basis dasar disain dan tidaklah dengan cara kontrak perjanjian yang mengikat (sebagai contoh: asal usul persamaan dan analisa kuantitatip, disain alternatif yang ditolak, dasar pemikiran untuk disain terpilih, material acuan, dan usul untuk disain masa depan perubahan program komputer).

B.5 DOKUMEN INSTRUKSI OPERASI (OPERATING INSTRUCTIONS DOCUMENT)

Paragrap yang berikut menguraikan indeks Dokumen Instruksi Operasi sebagaimana telah dibahas pada bagian 7.2.1.
ISI : DOKUMEN INSTRUKSI OPERASI (OPERATING INSTRUCTION DOCUMENT: CONTENTS)

Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
1.1 Maksud (Purpose)
1.2 Lingkup (Scope)
1.3 Ikhtisar Operasional (Operational Overview)

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
2.1 Acuan bisa diterapkan (Applicable References)
2.2 Dokumen Pengembangan (Development Documents)

Bagian 3 Operasi Program Komputer (Computer Program Operations)
3.1 Komponen Sistem (System Components)
3.1.1 Deskripsi Perangkat Keras (Hardware Description)
3.1.2 Operasi Piranti Lunak (Software Operation)
3.2 Konfigurasi Sistem (System Configurations)
3.3 Menset Peralatan (Equipment setup)
3.4 Interaksi Operator Komputer (Computer Operator Interaction)
3.4.1 Sistem Operasi (The Operating System)
3.4.2 Antarmuka Eksternal (External Interfaces)
3.4.3 Piranti Lunak (Software)
3.4.4 Pesan Operator (Operator Messages)
3.5 Prosedur Pengoperasian (Operating Prosedures)
3.5.1 Inisiaaalisasi (Initialization)
3.5.2 Pemantauan (Monitoring)
3.5.3 Shutdown
3.5.4 Standby Operations
3.5.5 Cadangan (Backup)
3.5.6 Recovery
3.5.7 Prosedur Spesial (Special Procedures)
3.6 Parameters
3.7 Analisa Kondisi Kesalahan (Analysis of Error Conditions)

Bagian 4 Fungsi Utama Operasi (Major Function Operations)
4.1 [Major Function Name “1”] Major Function
4.1.1 Maksud (Purpose)
4.1.2 Deskripsi Operasional (Operational Description)
4.1.3 Memilih Program (Program Options)
4.1.4 Format Permintaan Operasi (Operations Request Formats)
4.1.5 Masukan (Inputs)
4.1.6 Masukan (Outputs)
4.1.7 Kesalahan / Prrrosedur Recovery (Error/Recovery Procedures)
4.1.8 Batas (Limitations)
4.1.9 Parameter Spesial (Special Parameters)
4.2 [Major Function Name “2”] Major Function

4.X [Major Function Name “X”] Major Function

Appendix A Akronim dan Singkatan (Acronym and Abbreviations)
Appendix B Definisi dan Nomenklatur (Definitions and Nomenclature)

Bagian 1 Pengantar (Section 1 Introduction)
Bagian pengantar menyatakan tujuan dokumen, yakni untuk menyajikan semua informasi yang diperlukan untuk (1) operasi peralatan dan inisialisasi dan mendukung piranti lunak di dalam suatu status operasional, dan (2) menggunakan piranti lunak untuk melaksanakan fungsi yang diharapkan nya. Subbagian Lingkup menggambarkan uraian dokumen piranti lunak dan status hubungannya bagi lain elemen-elemen sistem. Itu dengan jelas menggambarkan informasi operasi yang menyiapkan dalam bentuk bagian yang utama dokumen. Informasi yang diperkenalkan perlu mengijinkan pembaca untuk dengan mudah menentukan apakah ini adalah manual yang ia inginkan dan bagian manual melakukan seperti yang dimintanya . Subbagian Ikhtisar Operasional menyediakan suatu uraian yang ringkas penggunaan perangkat keras dan piranti lunak dan hubungan perangkat keras dan piranti lunak bagi lain elemen-elemen sistem.

Bagian 2 Dokumen Terkait (Section 2 Related Documents)
Dokumen Instruksi Operasi harus sebagai kelengkapan seperti halnya praktis dan perlu memperkecil acuan bagi dokumen lain untuk material yang diperlukan untuk beroperasinya piranti lunak. Bagaimanapun secara khas, itu adalah tidak praktis untuk reproduksi material menyiapkan dalam bentuk manual yang disediakan oleh pabrikan komputer untuk piranti lunak sistem operasi dan peralatannya. Daftar dokumen ini Acuan yang Bisa diterapkan. Dokumen Pengembangan Subbagian daftar dokumen itu yang menguraikan perancangan piranti lunak.

Bagian 3 Program Operasi Komputer (Section 3 Computer Program Operations)
Bagian Operasi Program Komputer menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk suatu operator komputer untuk mengatur perangkat keras dan piranti lunak untuk penggunaan operasional. pertama, Komponen Sistem diuraikan, mencakup perangkat keras dan piranti lunak. Uraian ini meliputi suatu diagram blok lingkungan perangkat keras dan suatu daftar peralatan lengkap. Karena uraian piranti lunak di dalam bagian ini adalah untuk operator komputer, itu pada umumnya suatu tingkatan yang sangat tinggi. Diagram blok Piranti lunak menyekat komponen piranti lunak kepada tingkatan di mana operator harus menghubungkan dan mengendalikan operasi piranti lunak. Subseksi Konfigurasi Sistem menguraikan untuk operator semua variasi di dalam peralatan dan susunan piranti lunak untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan. Ini meliputi konfigurasi perangkat keras berubah, seperti menswitch terminal antara komputer atau menempatkan peralatan yang on-line atau off-line, dan konfigurasi piranti lunak, seperti pemuatan yang spesifik satuan piranti lunak untuk fungsi tertentu . Apapun konfigurasi spesial diperlukan ketika komponen perangkat keras gagal adalah diuraikan subseksi ini. Subseksi Susunan Peralatan menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk mengatur lingkungan dengan tujuan untuk inilisialisasi piranti lunak. Ini meliputi suatu uraian menggerakkan komponen perangkat keras masing-masing, menentukan komponen yang manapun switchtable kepada posisi yang sesuai mereka untuk pengoperasian sistem (e.g., kepadatan tape drive, termianal on-line, dll), apapun cek diagnostik yang diperlukan sebelum pengoperasian sistem, kebutuhan untuk susunan media masukan/keluaran (input/output) (e.g., tape, disk), dan loading serta inisiasi dari suatu sistem operasi.
Subseksi Interaksi Operator Komputer menguraikan masing-masing segmen piranti lunak dan peralatan yang utama dengan mana operator komputer harus menghubungkan Interaksi dengan sistem operasi diuraikan, dengan acuan spesifik ke dokumen vendor-supplied ketika perlu. Semua fungsi utama sistem operasi untuk digunakan oleh operator harus ditujukan, hanya meninggalkan detil proses yang interaktif untuk material acuan. Tatacara di mana operator harus saling berhubungan dengan Antarmuka Eksternal harus diuraikan, mencakup diagram blok data fungsional mengalir ke dan dari antarmuka eksternal dan manapun interaksi operator yang diperlukan untuk mendukung antarmuka. Acuan harus dibuat untuk kepada Dokumen Antarmuka yang sesuai untuk detil disain antarmuka. Interaksi Operator Komputer yang diperlukan dengan uraian Piranti lunak, mencakup format pesan keluaran dan masukan umum, tape atau disk yang memasang kebutuhan, kondisi kesalahan menangani, penanganan dari direktif spesifik dari sistem piranti lunak, tugas pengendalian, dan pengendalian antrian. Konsep umum operasi piranti lunak diuraikan, mencakup format pesan keluaran dan masukan umum, tape atau disk yang memasang kebutuhan, kondisi kesalahan yang menangani, penanganan dari direktif spesifik dari sistem piranti lunak, tugas pengendalian, dan pengendalian antrian. Konsep umum operasi piranti lunak diuraikan pada bagian ini, dengan detil dari tanggapan dan tindakan spesifik yang digambarkan pada Bagian 3.5. Subbagian Pesan Operator mendaftar masukan masing-masing direktif bahwa operator boleh membuat kepada piranti lunak, tepatnya termasuk isi dan format, dan menguraikan hasil yang diharapkan menyangkut direktif itu . Sebagai tambahan, daftar masing-masing pesan dari piranti lunak kepada operator dan menggambarkan maksud/arti pesan yang lengkap.
Subbagian Prosedur Operasi menggambarkan langkah demi langkah (step-by-step) proses tindakan operator yang diperlukan selama masing-masing langkah pengoperasian sistem. initialisasi menguraikan piranti lunak memulai prosedur untuk masing-masing konfigurasi piranti lunak, mulai dengan penyelesaian susunan peralatan, yang digambarkan pada bagian 3.3, dan melanjutkan sampai dan status operasional dicapai. Sepanjang penggunaan operasional piranti lunak, operator secara khas melaksanakan suatu Monitoring fungsi. Prosedur untuk menjawab kepada masing-masing pesan, yang digambarkan pada bagian 3.4.4, diperkenalkan di sini, sebagai tambahan terhadap sistem operasi atau perangkat keras lain yang monitoring fungsi operator yang diperlukan untuk mendukung ( e.g., light-panel indikator, memori tersedia untuk inisiasi tugas, ketersediaan ruang disk, dll.). memeriksa prosedur untuk yang manapun Shutdown di bawah kondisi-kondisi yang diharapkan (keadaan darurat atau normal) diperkenalkan, seperti halnya prosedur untuk Standby Operasi, jika bisa diterapkan. Sebagai contoh, standby operasi mungkin memerlukan operator untuk melaksanakan pemeliharaan sistem tertentu berfungsi, seperti asdisk cleanup, sedang memelihara piranti lunak di dalam suatu status siap untuk digunakan operasional segera. Standby operasi juga meliputi prosedur untuk backup yang meliputi definisi mem-backup data base, piranti lunak mampu melaksanakan backup, dan memori berkala atau pos pemeriksaan file temporer jika diperlukan. Menguraikan prosedur recovery untuk start kembali pada konfigurasi utama, backup konfigurasi, atau suatu konfigurasi diturunkan derajatnya, seperti yang dirumuskan dalam Bagian 3.2. Prosedur Spesial yang diperlukan oleh operator boleh meliputi konfigurasi untuk operasi yang diturunkan derajatnya yang menggunakan lebih sedikit memori, yang mungkin secara fungsional transparan kepada pemakai tetapi mempunyai waktu tanggapan lebih lambat, atau kinerja suatu fungsi piranti lunak berkala untuk data base cleanup dan pemeliharaan, yang mana adalah tidak digambarkan sebagai suatu fungsi operator di bawah pengendalian para pemakai.
Semua parameter menarik perhatian kepada operator komputer harus dengan tegas digambarkan Dokumen Instruksi Operasi. Ini meliputi parameter informasi seperti kebutuhan memori, alokasi disk, dan waktu diperlukan untuk tugas, seperti halnya materi data base spesifik bahwa yang operator diperlukan untuk memonitor, menetapkan atau menggunakan untuk hasil diagnosa kondisi kesalahan. Kebutuhan khusus untuk Analisa Kondisi-Kondisi Kesalahan, Yang tidak bisa tercakup oleh prosedur yang standar digambarkan pada Bagian 3.5.2, diperkenalkan pada subseksi yang akhir.

Bagian 4 Section 4 Fungsi Utama Operasi ( Major Function Operations)
Bagian 4 menyediakan informasi yang diperlukan untuk seorang pemakai sistem untuk mengendalikan Operasi Fungsi Utama program komputer.
Masing-Masing Subbagian menyediakan suatu identifikasi dan uraian Fungsi Utama unjuk kerja tertentu oleh program komputer. Contoh dari fungsi utama dari segi pandangan pemakai meliputi log-on/log-off, pilihan mengendalikan, mengirimkan pesan kepada lain para pemakai, memfile fungsi manajemen, data base mengendalikan fungsi, dan, tentu saja, fungsi utama bahwa program komputer telah dibangun untuk melaksanakan. Tujuan menguraikan dengan jelas apa fungsi, mencakup suatu ikhtisar informasi yang diperlukan untuk fungsi dan hasil yang diharapkan penggunaan fungsi itu. Subbagian Uraian Operasional menyediakan langkah-demi-langkah (step-by-step) prosedur yang diperlukan untuk memulai dan melaksanakan fungsi. Pilihan Program menyediakan suatu uraian pilihan pemakai yang mungkin adalah dicoba-coba sepanjang fungsi, termasuk fungsi tingkat yang lebih rendah yang mungkin adalah simpanan secara keseluruhan fungsi. Format Permintaan Operasi menyediakan uraian rinci format untuk semua interaksi pemakai selama fungsi proses.

Semua Masukan yang digunakan oleh fungsi diuraikan, mencakup data dasar untuk diproses oleh fungsi dan pengendalian masukan yang menetapkan proses alternatif dan pilihan. Informasi masukan yang disajikan meliputi:

  1. Judul dan deskripsi (Title and description)
  2. Maksud dan pemakai (Purpose and use)
  3. Media masukan (Input media)
  4. Batas dan pembatasan (Limitations and restriction)
  5. Format dan Isi (Format and content)
  6. Perintah masukan (Order of inputs)
  7. Hasil yang diharapkan (Expected result)

Definisi Keluaran yang diharapkan fungsi operasi perlu meliputi suatu referensi silang antara daftar keluaran dan masukan uraikan di atas. Definisi ini meliputi:

  1. Deskripsi output (Description of the output)
  2. Format di mana keluaran akan terlihat (Form in which the outputs will appear)
  3. Format keluaran dan isi (Output format and content)
  4. Instruksi pada penggunaan keluaran (Instruction on the use of the output)
  5. Batas dan pembatasan keluaran (Limitations and restriction of outputs)
  6. Hubungan keluaran dan masukan (Relationship of outputs to inputs).
Prosedur Kesalahan/Recovery (Error/Recovery) menggambarkan kesalahan masing-masing yang boleh terjadi operasi fungsi dan tanggapan yang sesuai kepada kesalahan. Pembatasan menguraikan batas pada masukan, ketelitian keluaran, dan lain pembatasan yang boleh menghasilkan kesalahan atau hasil yang tidak diinginkan selama operasi fungsi. Materi Data base yang mempengaruhi operasi fungsi dan variabel tingkat sistem atau kondisi-kondisi yang harus di-set atau mungkin adalah dimodifikasi untuk operasi fungsi didokumentasikan seperti Parameter Khusus.


B.6 UNIT FOLDER PENGEMBANGAN (UNIT DEVELOPMENT FOLDER)

Paragrap yang berikut menguraikan indeks folder Pengembangan Unit sebagai dibahas Bagian 7.2.2.

ISI UNIT PENGEMBANGAN FOLDER (UNIT DEVELOPMENT FOLDER CONTENTS)

Bagian 1 Unit Status
Bagian 2 Spesifikasi Kebutuhan (Requirement Specification)
Bagian 3 Disain Rinci (Detailed Design)
Bagian 4 Instruksi Operasi (Operating Instruction)
Bagian 5 Kode (Code)
Bagian 6 Unit Perencanaan Tes dan Prosedur (Unit Test Plan and Procedures)
Bagian 7 Hasil Tes (Test Results)
Bagian 8 Laporan Masalah Perubahan Piranti Lunak (Software Problem Report Changes)
Bagian 9 Audit dan Tinjauan Ulang (Audits and Reviews)
Bagian 10 Catatan (Notes)


Bagian 1 Unit Status
Bagian ini meliputi identifikasi unit, jadual proyek berhubungan dengan unit, dan suatu aktivitas log dari semua aktivitas proyek penting yang melibatkan unit itu. Unit lebih dulu yang dikenali di dalam modul dan program komputer yang terkait. Apapun proyek menjadualkan dan memeriksa prosedur jaringan yang berhubungan dengan unit ini kemudian adalah meliputi dan dijaga terbaru dengan nyata dan date dijadualkan. Aktivitas log adalah suatu log berorientasi peristiwa yang mendaftarkan aktivitas yang bersangkutan yang menguraikan yang aktivitas itu berhubungan dengan unit, sedemikian sehingga suatu kaleng status tepat selalu dipastikan.

Bagian 2 Spesifikasi Kebutuhan (Requirements Specification)
Bagian ini berisi suatu salinan (atau menyediakan suatu acuan untuk) membagi Bagian Spesifikasi Kebutuhan yang bersangkutan kepada unit. Dokumentasi lain berhubungan dengan unit itu dan bukan tercakup di Dokumen Disain Rinci atau Beroperasi Instruksi Dokumen harus tercakup di bagian ini.

Bagian 3 Disain Rinci (Detailed Design)
Bagian ini berisi suatu salinan portious dokumentasi disain rinci yang berhubungan dengan unit. Dokumentasi ini dibaharui untuk mencerminkan implementasi dan unit disain akhir. Bagian ini Folder Unit Pengembangan akan didasarkan pada dengan berat ketika memproduksi "as-built" dokumentasi program komputer.
Informasi di dalam bagian ini perlu meliputi yang berikut:

  1. Posisi (Position)
    Posisi unit di dalam hirarki sistem, mencakup urutan panggilan itu] dan parameter yang diperlukan
  2. Antarmuka(Interface)
    Data mengalir keluar masuk unit dan menghubungkan dengan lain unit perangkat lunak dan lingkungan yang eksternal ( antarmuka perangkat keras)
  3. Proses (Processing).
    Uraian pengolahan yang dilakukan oleh unit ( arus kendali).
  4. Batas
    Pembatasan Atau Kondisi-Kondisi khusus.

Bagian 4 Instruksi Operasi (Operating Instructions)
Bagian ini berisi suatu salinan bagian Beroperasi Dokumen Instruksi (bila ada) dihubungkan dengan unit. Dokumentasi ini diperbaharui untuk mencerminkan pemakai yang nyata menghubungkan dengan subsistem piranti lunak. Susunan kata prompt pemakai dan pemberitahu kesalahan, seperti halnya uraian keadaan di bawah yang mana pesan adalah keluaran, harus diperbaharui.

Bagian 5 Kode (Code)
Bagian ini berisi suatu daftar kode yang dikembangkan, Bersama dengan manapun komputer menghasilkan daftar referensi silang atau memetakan. Suatu penjelasan prosedur memerlukan untuk menjalankan kode, mencakup kode dan file identifiers, perlukah juga dimasukkan, bersama dengan informasi dan/atau file memerlukan untuk menyampaikan unit ke pengendalian konfigurasi untuk menguji.

Bagian 6 Unit Perencanaan Test dan Prrosedur (Plan and Procedures)Test merencanakan dan memeriksa prosedur untuk pengujian unit tertulis oleh programmer yang bertanggung jawab untuk unit dan harus tercakup di Folder Unit Pengembangan. Prosedur Dan Rencana Test ini adalah informal, tetapi akan bertindak sebagai basis untuk menerima unit untuk pengendalian konfigurasi dan untuk menguji tingkat yang lebih tinggi. Test Perencanaan dan Prosedur perlu menguji unit yang secara mendalam dan menetapkan ukuran-ukuran penerimaan.


Bagian 7 Hasil Tes (Test Result)
Semua hasil Unit Program Pengujian harus direkam Folder Pengembangan Unit oleh para programmer. Tercakup di hasil tes harus merupakan konfigurasi test itu menggunakan, tanggal, dan versi unit yang diuji. Jika unit digagalkan, ini perlu juga merekam, dan pengulangan test harus setelah unit dikoreksi.

Bagian 8 Laporan Masalah Perubahan Piranti Lunak (Software Problem Report Changes)
Suatu log SPRs terhadap unit harus dirawat oleh programmer di dalam Folder Pengembangan Unit, seperti halnya suatu penjelasan resolusi dari tiap SPR.

Bagian 9 Audits and Reviews
Bagian ini berisi suatu salinan semua tinjauan ulang adalah suatu laporan audit yang dapat digunakan untuk UDF. Kapan saja suatu tinjauan ulang UDF dilakukan, tinjauan ulang berkomentar dan daftar nama yang dihubungkan untuk verifikasi yang koreksi telah diselesaikan ditempatkan bagian ini. Komentar yang menyinggung kepada unit menghasilkan disain tinjauan ulang perlu juga dimasukkan.

Bagian 10 Catatan (Notes)
Bagian ini berisi item-item sebagai berikut :
Semua surat peringatan dan catatan disain berhubungan dengan unit itu.
Suatu log uraian versi yang berisi suatu penjelasan kemampuan dari tiap versi unit, seperti halnya SPRs yang tertutup oleh versi.Apapun catatan tambahan programmer mengharapkan untuk meliputi untuk menggunakan pada suatu tanggal kemudiannya atau untuk membantu ke arah programmer pemeliharaan lebih baik memahami unit.


B.7 DESKRIPSI DOKUMEN VERSI (VERSION DESCRIPTION DOCUMENT)

Paragrap yang berikut menguraikan indeks Dokumen Uraian Versi sebagai diuraikan Bagian 7.2.4.

ISI DESKRIPSI DOKUMEN VERSI (VERSION DESCRIPTION DOCUMENT: CONTENTS)

Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
1.1 Identifikasi (Identification)
1.2 Lingkup (Scope)
1.3 Ringkasan Perbedaan (Summary of Differences)

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
2.1 Acuan yang dapat dilaksanakan (Applicable References)
2.2 Dokumen Pengembangan (Development Documents)

Bagian 3 Deskripsi Versi (Version Descriptions)
3.1 Versi 1 (Version 1)
3.1.1 Ringkasan Perubahan (Change Summary)
3.1.2 Batas (Limitations)
3.1.3 Informasi Adaptif (Adaption Information)
3.1.4 Kecocokan Antarmuka (Interface Compatibility)
3.1.5 Perubahan (Changes)
3.1.5.1 Perubahan Klas I (Class I Changes)
3.1.5.2 Perubahan Klas II (Class II Changes)
3.1.5.3 Perubahan Lainnya (Other Changes)
3.1.6 Intalasi Instruksi (Installation Instructions)
3.2 Versi 2 (Version 2)


3.V Version “V”

Bagian 1 Pengantar
Identifikasi indeks, konfigurasi, dan berhubungan informasi manajemen disiapkan dalam bentuk bagian pengantar dari dokumen ini. Manajemen Konfigurasi identifiers untuk masing-masing unsur piranti lunak diubah dan untuk media penyerahan dimasukkan. Subbagian Lingkup menggambarkan penggunaan yang diharapkan versi dan dengan jelas identifiesprior, versi yang digantikan dan mereka masih di dalam penggunaan. Ringkasan Dokumen Subbagian Perbedaan elemen-elemen piranti lunak yang mana telah diubah dan diuraikan perubahan yang umum yang telah dibuat.

Bagian 2 Berhubungan Dokumen
Dokumen Pengembangan Dan Acuan yang terkait mendaftar bagian ini, mencakup Dokumen Uraian Versi yang lebih awal, dikenali seperti pada mereka adalah usang.

Bagian 3 Deskripsi Versi (Version Descriptions)
Subbagian bagian 3 mengidentifikasi versi dari tiap unsur dapat diawasi tercakup di release ini sistem piranti lunak. Walaupun suatu subbagian perlu ada untuk masing-masing unsur (kedua-duanya unsur-unsur piranti lunak dan unsur-unsur data base), subbagian memerlukan hanya refernce pengendalian konfigurasi identifiers jika tidak ada perubahan mempunyai buat karena versi yang utama lebih dulu.Untuk unsur-unsur yang sudah berubah, Subbagian Ringkasan Perubahan meringkas alas an untuk modifikasi dan menyediakan suatu prosa dan diagrammatical ringkasan perubahan. Pembatasan pada operasi piranti lunak yang dikenakan oleh perubahan atau menemukan sebelum membuat perubahan yang digambarkan. Perubahan apapun di dalam konfigurasi piranti keras, prosedur operasi, atau pemakaian sistem diperlukan untuk menyesuaikan sistem yang baru kepada lingkungan yang operasional diuraikan di bawah.
Informasi Adaptasi. Perubahan apapun yang diperlukan ke lain unsur sistem atau ke fungsi eksternal yang perlu secara rinci diuraikan di bawah Kecocokan Antarmuka. Perubahan yang diperlukan digambarkan, mencakup halaman perubahan ke dokumentasi sistem, daftar program versi yang baru, merubah daftar kode bagi suatu versi utama lebih dulu, atau acuan ke yang sulit konfigurasi pengendalian salinan kode piranti lunak. Official mengarahkan dan prosedur untuk menerapkan piranti lunak di dalam lingkungan yang operasional disajikan di bawah Instruksi Instalasi.


B.8 PERENCANAAN TES (TEST PLAN)

Paragrap yang berikut menguraikan indeks Perencanaan Test seperti diskuskusikan pada Bagian 8.2.1.

ISI DOKUMEN PERENCANAAN TES (TEST PLAN DOCUMENT: CONTENTS)

Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
1.1 Maksud (Purpose)
1.2 Lingkup (Scope)
1.3 Ringkasan (Summary)

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
2.1 Penerapan Acuan (Applicable References)
2.2 Dokumen Pengembangan (Development Documents)

Bagian 3 Konsep Tes (Test Concepts)
3.1 Filosofi Tes (Test Philosophy)
3.2 Metode Verifikasi (Verification Methods)
3.3 Tingkat Tes (Test Levels)
3.3.1 Tes Unit Program (Program Unit Testing)
3.3.2 Tes Integrasi Modul (Module Integration Testing)
3.3.3 Tes Verifikasi (Verification Testing)
3.3.4 Tes Penerimaan (Acceptance Testing)
3.4 Aturan Organisasi (Organizational Rules)
3.4.1 Pengembangan Piranti Lunak (Software Development)
3.4.2 Jaminan Produk (Product Assurance)
3.4.3 Pengendalian Produk (Product Control)
3.4.4 Verifikasi dan Sertifikasi (Verification and Certification)
3.4.5 Integrasi dan Tes (Integration and Test)
3.4.6 Human Engineering
3.5 Pengendalian Tes (Test Control)
3.5.1 Jaminan Kualitas (Quality Assurance)
3.5.2 Prosedur Tes (Test Procedures)
3.5.3 Pemantauan Tes (Test Monitor)
3.5.4 Pengendalian Konfigurasi Tes (Test Configuration Control)

Bagian 4 Kebutuhan Verifikasi dan Kriteria (Verification Requirements and Criteria)
4.1 Test 1
4.1.1 Deskripsi Tes (Test Description)
4.1.2 Masukan Tes (Test Inputs)
4.1.3 Pelaksanaan tes (Test Action)
4.1.4 Hasil yang diharapkan (Expected Result)
...
4.n Test n
4.n.1 Deskkkripsi Tes (Test Description)
4.n.2 Masukan Tes (Test Inputs)
4.n.3 Pelaksanaan Tes (Test Action)
4.n.4 Hasil yang diharapkan (Expected Result)

Bagian 5 Kebutuhan dan Ringkasan Tahap Tes (Requirement and Test Phase Summary)

Bagian 6 Tes Integrasi Modul (Module Integration Testing)
6.1 Pengenalan (Introduction)
6.2 Lokasi dan Jadual (Location and Schedule)
6.3 Batas dan Komentar Umum (Limitations and General Comments)
6.4 Persiapan Masukan (Preparation of Inputs)
6.5 Melakukan Tes (Test Conduct)
6.6 Hasil Analisis (Analysis of Result)
6.7 Tes Lingkungan (Test Environment)
6.8 Kebutuhan Personil (Personnel Requirements)

Bagian 7 Tes Verifikasi (Verification Testing)
7.1 Pengenalan (Introduction)
7.2 Lokasi dan Jadual (Location and Schedule)
7.3 Batas dan Komentar Umum (Limitations and General Comments)
7.4 Persiapan Masukan (Preparation of Inputs)
7.5 Melakukan Tes (Test Conduct)
7.6 Hasil Analisis (Analysis of Result)
7.7 Tes Lingkungan (Test Environment)
7.8 Kebutuhan Personil (Personnel Requirements)

Bagian 8 Tes Penerimaan (Acceptance Testing)
8.1 Pengenalan (Introduction)
8.2 Lokasi dan Jadual (Location and Schedule)
8.3 Batas dan Komentar Umum (Limitations and General Comments)
8.4 Persiapan Masukan (Preparation of Inputs)
8.5 Melakukan Tes (Test Conduct)
8.6 Hasil Analisis (Analysis of Result)
8.7 Tes Lingkungan (Test Environment)
8.8 Kebutuhan Personil (Personnel Requirements)

Bagian 9 Pengendalian dan Prosedur Pelaporan (Control and Reporting Procedures)
9.1 Pengendalian Program Tes (Control of Test Program)
9.2 Dokumentasi Laporan Tes (Documentation of Test Reports)

Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
Bagian ini mengidentifikasi piranti lunak untuk diuji, menyatakan tujuan Rencana Test, dan memperkenalkan jadwal test, mencakup semuamampu disampaikan. Itu]juga mengidentifikasi kebutuhan piranti lunak (bila ada) itu tidak akan dibuktikan menggunakan Rencana Test ini dan mengapa memberitahukan.

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
Bagian ini meliputi daftar dokumen menggunakan sebagai acuan untuk menulis Rencana Test, seperti halnya dokumen pengembangan terkait.

Bagian 3 Test Concepts
Bagian ini berisi suatu penjelasan menguji filosofi dan semua penjelasan atau definisi diperlukan untuk memahami dan mengevaluasi Perencanaan Test. Itu juga menggambarkan tanggung-jawab dan peran itu organisasi melibatkan dan menjelaskan prosedur untuk mengendalikan pengujian. (pengembangan top-down dan pengujian pada umumnya lebih disukai, karena tingkat kesalahan sistem disain dikenali sejak awal proses pengujian.)

Bagian 4 Kebutuhan Verifikasi dan Kriteria
Bagian ini menguraikan test formal yang diperlukan untuk memverifikasi bahwa semua kebutuhan piranti lunak dijumpai . Subbagian Uraian Test yang dengan singkat menguraikan sasaran hasil test itu dalam kaitan dengan kebutuhan piranti lunak. Tingkat Test dan Metoda Verifikasi adalah juga tercakup di subbagian ini . Subbagian Masukan Test menguraikan masukan yang berhubungan dengan tindakan test untuk menghasilkan yang diinginkan di taruh ke luar. Jika itu dengan tidak mungkin atau membosankan untuk dengan tepat menggambarkan test itu masuk, metoda untuk generasi mereka dapat disajikan. Subbagian Masukan Test menguraikan Subbagian Tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Subbagian Hasil yang diharapkan menetapkan hasil itu untuk diperoleh dari tindakan test Haruslah Tandai apakah test yang secara total hanya secara parsial memverifikasi kebutuhan itu diuraikan Subbagian Uraian Test.

Bagian 5 Kebutuhan dan Ringkasan Tahap Test
Bagian ini mengidentifikasi kebutuhan piranti lunak itu untuk dicukupi oleh :

  1. Unit Program Tes,
  2. Sistem Pengintegrasian Modul,
  3. Verifikasi Tes, dan
  4. Penerimaan Tes.
Jalan yang terbaik untuk menyajikan data ini adalah untuk menyediakan suatu lima kolom tabel] dengan judul kolom yang berikut ini:

  1. Paragraf spesifikasi kebutuhan (Requirement specification paragraph).
  2. Metoda Verifkasi (Verification method).
  3. Tingkat Tes dimana dibuktikan (Test level where verified).
  4. Jumlah Tes (Rencana Tes) (Test Number (test plan)).
  5. Komentar (Comments).
Suatu masukan harus dibuat untuk kebutuhan masing-masing di dalam Spesifikasi Kebutuhan Piranti lunak ( dengan jumlah paragrap).

Bagian 6 Pengintegrasian Modul Tes (Module Integration Testing)
Implementasi Pengujian Pengintegrasian Modul diuraikan bagian ini. Penempatan dan Subbagian Jadual berisi suatu jadual terperinci dari semua test, mencakup penempatan test. Pembatasan dan Subbagian Komentar Umum daftar manapun pembatasan menguji proses. Persiapan Subbagian Masukan menguraikan metoda yang umum yang digunakan untuk menyiapkan data masukan test. Prosedur yang umum untuk melaksanakan test, mencakup pengarahan singkat dan mewawancarai utusan, arah test, peralatan dan pengoperasian sistem, dan pengamatan diuraikan Subbagian Pelaksanaan Test. Prosedur Umum untuk analisa hasil percobaan diuraikan Subbagian Hasil Analisa. Subbagian ini juga

  1. mengidentifikasi apapun program komputer yang digunakan untuk pengurangan data dan analisa,
  2. mengidentifikasi apapun kebutuhan dan tanggung-jawab mengadakan suatu para agen eksternal, dan
  3. menetapkan prosedur pengasingan kesalahan untuk operator, perangkat keras, atau kesalahan piranti lunak dan aturan untuk test lanjutan/ digugurkan (continuation/abort) dan paling pengetesan ulang ketika kesalahan ditemukan.
Subbagian Lingkungan Test mendaftar kebutuhan untuk piranti lunak dukungan, perangkat keras, menguji piranti lunak, dan data test sepanjang menguji proses. Karena masing-masing organisasi melibatkan, Subbagian Kebutuhan Personil mendaftar otoritas dan tanggung-jawab organisatoris selama menguji.

Bagian 7 Verification Testing
Informasi memperkenalkan di dalam bagian ini sama halnya bahwa di dalam Bagian 6 untuk Pengintegrasian Modul Uji.

Bagian 8 Penerimaan Tes (Acceptance Testing)
Bagian ini berisi Penerimaan untuk informasi yang sama menguji seperti Bagian 7 berisi untuk Verifikasi Uji.

Bagian 9 Pengendalian dan Prosedur Pelaporan (Control and Reporting Procedures)
Bagian ini menguraikan secara singkat dokumen test dan prosedur yang menggambarkan bagaimana dokumentasi test mengendalikan pproses menguji.


B.9 TEST PROCEDURES

Paragrap yang berikut menguraikan indeks Dokumen Prosedur Test sebagaimana diuraikan pada bagian 8.2.2

ISI DOKUMEN PROSEDUR TES (TEST PROCEDURES DOCUMENT: CONTENTS)

Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
1.1 Maksud (Purpose)
1.2 Lingkup (Scope)
1.3 Ringkasan (Summary)

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
2.1 Applicable References
2.2 Development Document

Bagian 3 Sasaran Tes (Test Objectives)

Bagian 4 Manning and responsibilities

Bagian 5 Peralatan dan Kebutuhan Program Komputer (Equipment and Computer Program Requirements)

Bagian 6 Prosedur Operasi Tes (Test Operating Procedures)
1.1 Inisialisasi Sistem Operasi (Initiating the System Operation)
1.2 Pemeliharaan Sistem operasi (Maintaning the System Operation)
1.3 Berhenti dan Star Ulang Sistem Operasi (Termination and Restarting the System Operation)

Bagian 7 Prosedur Tes Rinci Pengujian Pengintegrasian Modul (Detailed Test Procedures Module Integration Testing)
7.1 Test 1
7.1.1 Deskripsi Modul (Module Description)
7.1.2 Deskripsi Tes (Test Description)
7.1.3 Masukan Tes (Test Input)
7.1.4 Melakukan Tes (Test Conduct)
7.1.5 Hasil yang Diharapkan (Expected Result)

7.n Test n
7.n.1 Deskripsi Modul (Module Description)
7.n.2 Deskripsi Tes (Test Description)
7.n.3 Masukan Tes (Test Input)
7.n.4 Melakukan Tes (Test Conduct)
7.n.5 Hasil yang Diharapkan (Expected Result)

Bagian 8 Prosedur Tes Rinci : Verifikasi Pengujian (Detailed Test Procedures: Verification Testing)
8.1 Test 1
8.1.1 Deskripsi Modul (Module Description)
8.1.2 Deskripsi Tes (Test Description)
8.1.3 Masukan Tes (Test Input)
8.1.4 Hasil yang Diharapkan (Expected Result)

8.n Test n
8.n.1 Deskripsi Modul (Module Description)
8.n.2 Deskripsi Tes (Test Description)
8.n.3 Masukan Tes (Test Input)
8.n.4 Hasil yang Diharapkan (Expected Result)

Bagian 9 Prosedur Tes Rinci : Penerimaan Pengujian (Detailed Test Procedures: Acceptance Testing)
9.1 Test 1
9.1.1 Deskripsi Modul (Module Description)
9.1.2 Deskripsi Tes (Test Description)
9.1.3 Masukan Tes (Test Input)
9.1.4 Hasil yang Diharapkan (Expected Result)

9.n Test n
9.n.1 Deskripsi Modul (Module Description)
9.n.2 Deskripsi Tes (Test Description)
9.n.3 Masukan Tes (Test Input)
9.n.4 Hasil yang Diharapkan (Expected Result)

Section 10 Data Reduction and Analysis

10.1 Merekam dan Mereduksi Kebutuhan (Recording and Reduction Requirement)
10.2 Mereduksi Data dan Prosedur Analisa (Data Reduction and Analysis Procedures)

Appendix A Akronim dan Singkatan (Acronyms and Abbreviations)
Appendix B Definisi dan Nomenklatur (Definition and Nomenclature)


Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
Pengenalan mengidentifikasi piranti lunak untuk diuji dan penempatan dan membuat jadual pengarahan singkat, pengujian, pengurangan data, dan analisa.

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
Bagian ini meliputi daftar dokumen acuan yang digunakan untuk menulis Test Meriksa prosedur. Daftar ini perlu meliputi Rencana Test, beroperasi Dokumen Instruksi, Dokumen Disain Rinci untuk piranti lunak, dan manual pemakai untuk test dan pendukung program komputer dan Peralatan.

Bagian 3 Test Objectives
Bagian ini berisi sasaran hasil test rinci, meringkas uraian fungsional test, dan acuan kepada bagian yang bisa diterapkan Perencanaan Test. Kemampuan fungsional piranti lunak yang diuji dikenali, bersama dengan keterangan umum tentang struktur dan isi dari tiap perjanjian

Bagian 4 Mengawaki dan Tangung Jawab (Manning and Responsibilities)
Bagian ini mendaftar tanggung-jawab dan kebutuhan untuk menghibur operator, menguji para direktur, konsultan teknis, analis data, dan lain personil test penting. Organisasi Atau Perusahaan yang harus menyediakan personil test itu, seperti halnya apapun ketrampilan atau pengetahuan khusus diperlukan, dinyatakan. Kebutuhan yang serupa bagi mereka menyatakan Rencana Test ditetapkan oleh acuan.

Bagian 5 Peralatan dan Kebutuhan Program Komputer (Equipment and Computer Program Requirements)
Bagian ini menetapkan kebutuhan untuk program komputer selain dari yang diuji dan peralatan diperlukan untuk mendukung test itu, mencakup pengarah piranti lunak, program pengurangan data, compiler dan asembler, simulator, dan peralatan test.

Bagian 6 Prosedur Operasi Tes (Test Operating Procedures)
Bagian ini menetapkan bagaimana cara program komputer beroperasi itu di bawah tes. Informasi ini adalah lebih lanjut diperluas di dalam uraian melakukan dari setiap tes. Bagian memberi suatu ikhtisar keseluruhan sistem diuji. Secara normal seperti spesifikasi adalah dibuat oleh acuan untuk Dokumen Instruksi Operasi menetapkan bagian 2 Prosedur Test. Memeriksa prosedur untuk memulai pengoperasian sistem disajikan; ini menetapkan bagaimana cara masuk program ke dalam sistem, menetapkan gaya operasi yang diperlukan, yang pada awalnya menetapkan parameter yang diperlukan, menyediakan keluaran dan masukan diperlukan, dan mulai operasi program komputer.Material Masukan memerlukan untuk memenuhi prosedur ini didaftarkan.
Memeriksa prosedur untuk memelihara pengoperasian sistem dimasukkan ketika intervensi operator diperlukan, perihal contoh, untuk memelihara arus data dan mengisi persediaan tape. Meriksa prosedur untuk mengakhiri dan start kembali pengoperasian sistem untuk penghentian operasi program yang tak terjadual dan ditetapkan normal untuk memastikan bahwa keluaran yang perlu ditetapkan untuk memastikan bahwa data keluaran yang perlu akan diperoleh untuk evaluasi.

Bagian 7 Prosedur Tes Rinci : Tes Integrasi Modul (Detailed Test procedures: Module Integration Testing)
Bagian 7, 8, dan 9 menguraikan test itu untuk dilakukan secara detil. Uji sasaran hasil yang mencukupi kebutuhan menyatakan Spesifikasi Kebutuhan Piranti lunak disesuaikan, peristiwa pengujian diuraikan di atas yang mereka rencanakan; saling ketergantungan peristiwa ditandai. Saling ketergantungan tempat pelayanani berkenaan dengan peristiwa spesifik adalah juga diuraikan. Apapun masukan diperlukan untuk melaksanakan test harus dihubungkan dengan bagian Prosedur Test atau yang disesuaikan di sini dan yang dimasukkan sebagai suatu catatan tambahan.
Subbagian Uraian Modul menguraikan modul masing-masing di dalam Dokumen Disain Rinci untuk diuji. Subseksi Uraian Test dengan singkat menguraikan sasaran test dan hubungannya ke test yang terdahulu. Subbagian ini perlu juga meliputi suatu jaringan hak yang lebih tinggi yang menyatakan program harus diuji dan terintegrasi lebih dulu. Subbagian Masukan Test menguraikan masukan itu apakah manual atau yang otomatis untuk test yang mencakup semua masukan eksternal kepada sistem . Selangkah demi selangkah step-by-step memeriksa prosedur untuk pelaksanaan test adalah tercakup di Test Lakukan subbagian. Ini meliputi semua masukan operator komputer diuraikan secara detil untuk masing-masing pemakai berfungsi Dokumen Instruksi Operasi. Hasil yang diharapkan test melakukan diuraikan Subbagian Hasil Yang diharapkan. Karena hasil terlihat, alat dan keluaran harus ditetapkan. Karena hasil direkam, nilai-nilai materi harus ditetapkan. Karena hasil terlihat, alat dan keluaran harus ditetapkan. Karena hasil terlihat, suatu uraian, dari apa yang akan terjadi harus diberi. Suatu format yang dapat dengan mudah diisi oleh test operator perlu juga disediakan untuk masing-masing menguji untuk merekam hasil itu. Format Test ini akan jadi dikumpulkan dan diterbitkan sebagai bagian dari Laporan Test.
Kapan pengurangan data dikerjakan untuk menyediakan data test, bagian ini perlu berisi hasil yang diharapkan pengurangan data pass(es) di dalam suatu format dengan mudah dapat didamaikan dengan keluaran pengurangan data. Suatu referensi silang kepada kebutuhan yang dibuktikan oleh test adalah juga terdapat di subseksi ini.

Bagian 8 Prosedur Rinci Tes : Verifikasi Pengujian
(Detailed Test Procedures: Verification Testing)
Bagian ini berisi instruksi terperinci untuk Verifikasi Pengujian. Suatu referensi silang kebutuhan dari Spesifikasi Kebutuhan Piranti lunak diberi untuk masing-masing tes Subbagian Uraian Test menguraikan kemampuan piranti lunak yang baru untuk dibuktikan dan test untuk dilakukan. Masukan Test, Melakukan Test dan Subbagian Hasil Yang diharapkan berisi jenis yang sama informasi untuk Verifikasi Uji seperti bersesuaian subbagian di dalam Bagian 7 mengurus Test Pengintegrasian Modul.

Bagian 9 Prosedur Rinci Tes : Penerimaan Pengujian (Deatailed Test Procedures: Acceptance Testing)
Apapun kebutuhan piranti lunak yang tidak dibuktikan pengintegrasian modul atau pengujian verifikasi harus diuji penerimaan yang menguji. Bagian ini berisi suatu uraian rinci penerimaan test mempunyai format yang sama sebagai bagian 7 dan 8. daftar tabel referensi silang di mana kebutuhan masing-masing di dalam Spesifikasi Kebutuhan Piranti lunak dibuktikan harus diselesaikan bagian ini. Verifikasi menguji untuk pengulangan selama pengujian penerimaan dimasukkan oleh acuan.

Bagian 10 Mereduksi Data dan Analisa (Data Reduction and Analysis)
Bagian ini berisi prosedur umum untuk merekam, pengurangan, dan analisa data test. Informasi Test spesifik disiapkan dalam bentuk uraian dari test individu dilakukan dan mengharapkan hasil. Prosedur harus ditetapkan adalah suatu cara yang hendak dengan jelas menunjukkan apakah test sasaran hasil telah dijumpai. Subbagian Perekaman dan Kebutuhan Pengurangan menetapkan data yang harus direkam, prosedur pengurangan, dan data yang formal dan isi sebagai hasil proses pengurangan data. Metoda untuk merekam data, masukan kepada proses pengurangan data (yang mana mungkin suatu program komputer), dan kecakapan proses pengurangan data adalah juga terdapat di bagian ini. Pengurangan Data Dan Analisa untuk terpenuhi dengan tangan atau oleh program komputer dikenali, dan prosedur dibentuk untuk pemenuhan mereka. Subbagian ini juga berisi prosedur untuk beroperasinya program komputer pengurangan data, mencakup:

  1. Mulai operasi komputer.
  2. Penetapan gaya operasi yang diperlukan.
  3. Menentukan parameter diperlukan.
  4. Memperlengkapi keluaran dan masukan yang diperlukan.
  5. Mulai operasi program komputer.
  6. Melihara operasi program komputer. kapan masukan operator diperlukan.
  7. Pengakhiran (terminating) dan merestart program komputer.
  8. Mengumpulkan data keluaran dan membuatnya ketersedian untuk evaluasi.
Daftar komputer pengurangan data atau masukan memerlukan untuk menguji dan analisa data adalah tercakup di catatan tambahan pada dokumen ini .


B.10 TEST REPORT

Paragrap yang berikut menguraikan indeks Dokumen Laporan Test sebagaimana diuraikan pada Bagian 8.2.3

ISI: LAPORAN DOKUMEN TES (TEST REPORT DOCUMENT: CONTENTS)

Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
1.1 Maksud (Purpose)
1.2 Lingkup (Scope)
1.3 Ringkasan (Summary)

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
2.1 Acuan bias Diterapkan (Applicable References)
2.2 Pengembangan Dokumen (Development Documents)

Bagian 3 Sasaran Tes dan Hasil (Test Objectives and Result)

Bagian 4 Laporan Tes: Pengujian Pengintegrasian Modul
(Test Reports:Module Integration Testing)
4.1 Test 1

4.n Test n

Bagian 5 Lporan Tes : Verifikasi Pengujian (Test Reports: Verification Testing)
5.1 Test 1

5.n Test n

Bagian 6 Laporan Tes: Penerimaan Pengujian (Test Reports: Acceptance Testing)
6.1 Test 1

6.n Test n

Bagian 7 Rekomendasi (Recommendation)
1.1 Revisi Dokumen (Document Revision)
1.2 Pengujian Tambahan (Additional Testing)
1.3 Oermintaan Surat Pelepasan Tuntutan (Waiver Request)
1.4 Kualifikasi dan Penerimaan (Qualification and Acceptance)

Section 8 Attachments to the Test Report

Appendix A Akronim dan Singkatan (Acronym and Abbreviations)
Appendix B Definisi dan Nomenklatur (Definitions and Nomenclature)
Appendix C Data Pendukung (Supporting Data)
Bagian 1 Pengenalan (Introduction)
Bagian ini mengidentifikasi piranti lunak diuji dan test untuk dilakukan dengan mengacu Dokumen Prosedur Test.

Bagian 2 Dokumen Terkait (Related Documents)
Bagian ini daftar dokumen yang digunakan sebagai acuan untuk menulis dan menyusun laporan test. Dalam banyak kasus dokumen ini akan menjadi sama halnya daftar Dokumen Prosedur Test.

Bagian 3 Sasaran Tes dan Hasil (Test Objectives and Results)
Bagian ini menyediakan suatu ikhtisar sasaran hasil test dan bagaimana mereka dicukupi oleh proses pengujian. Detil hasil percobaan yang nyata adalah tercakup di Bagian 4 sampai 6. bagian ini menyediakan suatu acuan/matriks referensi silang untuk masing-masing sasaran test atau kebutuhan, termasuk ketidaktentuan yang berikut:

  1. Hasil percobaan yang diharapkan adalah serupa kepada hasil percobaan yang nyata atau di dalam batas yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, pemakai dapat diyakinkan bahwa piranti lunak membuatnya puas menetapkan kebutuhan.
  2. Hasil percobaan yang nyata berbeda dari hasil yang diharapkan di luar batas yang ditetapkan. Dalam hal ini, pemakai perlu berkonsultasi untuk hasil percobaan untuk menentukan alasan pertentangan itu. Dokumen yang sesuai harus dimodifikasi Bagian Rekomendasi dari dokumen ini untuk mencapai konsistensi.
  3. Hasil yang nyata tidaklah dicapai. Dalam hal ini, alasan untuk tidak memenuhi sasaran hasil test itu dinyatakan dan pemakai perlu berkonsultasi dengan Bagian Rekomendasi.

Bagian 4 Laporan Tes : Menguji Integrasi Modul (Test Reports:Module Integration Testing)
Bagian ini berisi hasil percobaan yang nyata diperoleh dengan melakukan test itu pada setiap tingkat. Jika hasil percobaan adalah terlalu sangat besar, mereka harus menyediakan suatu catatan tambahan atau memisahkan lampiran pada dokumen ini , tetapi suatu ringkasan harus disajikan di sini. Format dari bagian ini hampir serupa ke bagian 7 Dokumen Prosedur Test. Karena masing-masing test, verifikasi diharapkan bahwa test masuk dan test dilakukan telah diikuti, dan suatu perbandingan hasil yang diharapkan dengan hasil yang nyata diberikan. Semua Laporan Masalah Piranti lunak (Software Problem Reports /SPRs) yang dihasilkan suatu tingkatan test adalah tercakup di bagiannya, bersama dengan status dari semua SPRs dan disposisi keluaran test, pelaksanaan test sukses akhirnya. Suatu log mulai semua aktivitas test dan penyimpangan dari pengujian yang dijadualkan harus tercakup di bagian ini atau di dalam suatu catatan tambahan.

Bagian 5 Laporan Tes : Verifikasi pengujian (Test Reports: Verification Testing)
Bagian ini berisi tipe informasi yang sama untuk pengujian verifikasi sebagaimana terdapat di bagian 4 untuk menguji pengintegrasian modul.

Bagian 6 Laporan Tes : Menguji Penerimaan (Test Reports: Acceptance Testing)
Bagian ini berisi jenis yang sama informasi untuk pengujian penerimaan sebagaimana terdapat di bagian 4 untuk menguji pengintegrasian modul.

Bagian 7 Rekomendasi (Recommendations)
Rekomendasi untuk tindakan yang berikut terdapat di bagian ini. Subbagian Revisi Dokumen berisi halaman perubahan untuk dokumentasi sistem yang harus diubah sebagai hasil pengujian aktivitas. Jika sesuatu diperlukan tanggapan piranti lunak adalah tak dapat diperoleh atau tidak berharga ongkos implementasi, perubahan halaman harus dimasukkan untuk Spesifikasi Kebutuhan Piranti lunak, seperti halnya suatu Permintaan Surat pelepasan tuntutan. Spesifikasi Kebutuhan Piranti lunak perlu juga diubah kapan saja hasil percobaan menngungkapkan kerancuan atau kebutuhan yang berlawanan kebutuhan. Merubah halaman untuk Dokumen Disain Rinci harus dimasukkan kapan saja disain program komputer dimodifikasi untuk menemukan kebutuhan yang tidaklah dipenuhi oleh disain piranti lunak memperkenalkan pada CDR. Jika kesalahan operator (atau tipe kesalahan yang serupa) selama menguji penyebab pengguguran dari fungsi yang kritis atau dengan serius berdampak pada operasi, rekomendasi untuk merubah kepada disain dan/atau Dokumen Instruksi Operasi harus dibuat dan perubahan halaman disajikan. Prosedur Test Dokumen harus ditinjau kembali dengan red-lining jika penyimpangan utama diperlukan untuk secara penuh menguji piranti lunak.
Subbagian Pengujian tambahan mencakup rekomendasi untuk melaksanakan tambahan tes tidak memenuhi sasaran hasil yang dijumpai oleh hasil percobaan. Daftar bagian piranti lunak yang harus diterima oleh pemakai sebagai hasil proses pengujian disampaikan dalam Subbagian Penerimaan Dan Kualifikasi.

Bagian 8 Pemasangan kepada Laporan Test (Attachments to The Test Report)
Karena ada pada umumnya berbagai pemasangan, bagian ini berisi daftar informasi tambahan yang melengkapi dengan Laporan Test. Informasi ini meliputi yang berikut:

  1. Test log
  2. Uji beberapa menit pengarahan singkat.
  3. Test yang mewawancarai utusan beberapa menit.
  4. Keluaran Pengurangan Data.
  5. Keluaran hard copy dikumpulkan selama pengujian.
  6. Laporan yang mendukung rekomendasi.

Referensi

Bob Hughes and Mike Cotterell, 2002, Software Project Management, McGraw Hill, London.
Philip Bruce, Sam M. Pederson, 1982 The Software Development Project, John Wiley and Sons, New York.
Steve McConnell, 1996, Rapid Development Taming Wild Software Schedule, Microsoft Press, Washington.
Tumar, 2002, Information System Strategic, Universitas Bina Nusantara, Jakarta

PROSES TESTING

PROSES TESTING

oleh: Tumar

Proses testing proyek pengembangan piranti lunak adalah siap untuk dilaksanakan. Termasuk kegiatan rencana tes dan tes implementasi program. Maksud dari rencana aktivitas tes adalah untuk menentukan cara yang resmi didemonstrasikannya piranti lunak komputer sampai memuaskan hasilnya berdasarkan perjanjian dan menurut kinerjanya Persyaratan Spesifikasi Piranti Lunak telah disetujui. Aktivitas ini adalah bagian dari rancangan, tapi dilakukan bersamaan dengan aktivitas rancangan pendahuluan dan sangat bergantung pada rancangannya. Elemen yang esensial pada rencana tes adalah difinisi pada awal tes itu harus sukses dilaksanakan untuk penerimaan produk piranti lunak – produk diterima pada tes akhir. Tes ini dan persyaratan penerimaan yang lain akan didifinisikan dan yang telah disetujui sampai dengan awal pelanggan ( prioritas untuk PDR jika mungkin, tentu saja prioritas untuk CDR).
Perencanaan dan prosedur untuk testing / uji coba adalah pada awal tulisan dalam siklus pengembangan dan dibawa selama implementasi. Suatu tes / uji coba mempunyai tiga tujuan utama yaitu :
1. Verifikasi produk kinerja piranti lunak seperti yang ditentukan dalam dokumentasi rancangan.
2. Verifikasi produk kinerja piranti lunak yang memuaskan seluruh persyaratan yang ditentukan dalam Spesifikasi Persyaratan Piranti Lunak, dan
3. Asalkan Manajemen Proyek dengan status laporan proyek kecermatan implementasi piranti lunak.

Proses tes konsisten pada dua tahap tes dan empat tingkatan tes yaitu :

  1. Tes / uji coba Pengembangan
    a. Program Unit Tes
    b. Modul Tes Integrasi,
  2. Tes Validasi
    a. Verifikasi Tes,
    b. Tes diterima,

Tes Pengembangan pada program komputer adalah didifinisikan yang prosesnya interaktiv ditentukan apakah setiap langkah pada suatu Jenis Konfigurasi Program Komputer (a Computer Program Cunfiguration Item / CPCI) penyelesaian proses pengembangan seluruhnya pada persyaratan menurut langkah sebelumnya. Kinerja piranti lunak didemonstrasikan seperti yang ditetapkan dalam dokumentasi rancangan dan kinerjanya proses implementasi adalah cermat. Aktivitas tes pengembangan terutama adalah kontrol oleh organisasi pengembangan piranti lunak.

Definisi validasi adalah evaluasi, intergrasi dan aktivitas tes mengangkat keluar tingkat sub sistem piranti lunak hingga memastikan pengembangan piranti lunak itu memuaskan persyaratan kinerjanya dan kriteria rancangannya memuaskan dalam Persyaratan Spesifikasi Piranti Lunak. Validasi piranti lunak terutama adalah kontrolnya oleh organisasi penjamin kualitas. Catatan tes itu dukungan organisasi tersendiri, di bawah pengawasan proyek, utilitas boleh untuk validasi tes yang telah didiskusikan dalam modul 4. Pada modul ini, bagaimanapun, fungsinya kami terima adalah kinerjanya leh organisasi penjamin kualitas.
Hasil tes/uji coba adalah dgunakan sebagai laporan selama kejadian penting pada implementasi piranti lunak. Kejadian penting adalah mudah didifinisikan oleh kesuksesan yang lengkap sebuah definisi tes dan secara lengkap didokumentasikan dalam laporan hasil tes / uji coba.
Proses tes / uji coba, kumpulan dokumentasi, dan tinjauan program formal adalah digambarkan dalam bagian yang berturut-turut.


8.1 PROSES TES

Proses tes / uji coba adalah kinerja menjelaskan tahap pengembangan piranti lunak dan konsisten terhadap tiga (3) dasar aktivitas antara lain :

  1. generasi rencana tes secara rinci dan prosedurnya,
  2. kinerja pada aktivitas tes/uji coba, termasuk resolusinya dan tes ulang pada kekurangan piranti lunak, dan
  3. dokumentasi hasil tes / uji coba untuk mengikuti jejak laporan.

Gambar 8.1 diilustrasikan waktu yang relativ pada tiga aktivitas ini dalam tahap proyek, produk dokumentasi, dan tinjauan persyaratan sampai pada verifikasi hasilnya proses tes / uji coba.
Rencana Tes / Uji Coba digambarkan lengkap program tes / uji coba piranti lunak dan basis dalam Persyaratan Spesifikasi Piranti Lunak. Ini adalah disampaikan dalam format pendahuluan dan tinjauan pada PDR . Selama Tahap Rancangan Rinci, komentar dari PDR dalam rencana

Tes Pendahuluan adalah yang tergabung kedalam Rencana Tes / Uji Coba, dan tambahan rinci mengenai konfigurasi tes uji coba, piranti lunak tes / uji coba dan tes/uji coba khusus adalah pengembangan dan tergabung kedalam dokumen. Rencana Tes / Uji Coba disampaikan dalam format akhir pada CDR. Setelah CDR Rencana Tes / Uji Coba di bawah konfigurasi formal kontrol dirubah. Pada basis Rencana Tes dan Dokumen Rancangan Rinci, Prosedur Tes Pendahuluan adalah tertulis dan ditinjau pada Tinjauan Prosedur Tes ( The Test Prosedure Review/ TPR). Prosedur Tes / Uji Coba adalah diperbarui dalam basis TPR dan disampaikan dalam format akhir lebih dulu sampai tes/ uji coba formal. Selama proses tes / uji coba, Prosedur Tes / Uji Coba adalah di bawah kontrol konfigurasi, tapi dapat dimodifikasi jika berdasarkan ketidak tepatan. Laporan Tes / Uji Coba adalah turunan selama proses tes / uji coba dan tinjauan pada Penyerahan Tinjauan Piranti Lunak (Software Acceptance Review/ SAR).
Multi organisasi adalah termasuk di dalam proses tes/ uji coba, keduanya dalam grup yang memproduksi piranti lunak yang dihasilkan dan digunakannya. Yang berikutnya dalam diskusi, organisasi pemakai bertanggung jawab untuk diterimanya produk akhir piranti lunak akan sebagai referensi pemakai. Organisasi ini biasanya konsisten pada keduanya personil penjaminan kualitas dan aktual sistem mudah digunakan.

Sebagaian besar berpengaruh pada organisasi dalam proses tes/uji coba adalah organisasi penjamin kualitas untuk grup produksi piranti lunak. Sejumlah metoda verifikasi dikerjakan itu untuk menguji organisasi. Pilihan di mana metoda verifikasi pada penggunaannya akan tergantung pada kebutuhan itu yang dibuktikan dan tingkatan pengujian dilakukan. Uji organisasi, dengan metoda verifikasi, dan bagian tingkatan test yang diuraikan sebagai berikut :

8.1.1 Jaminan Kualitas (Quality Assurance-QA)
Dalam rangka memaksimalkan efektivitas penjaminan kualitas (QA) program, personil QA harus tidak terikat pada organisasi yang bertanggung jawab untuk pengembangan produk. Ini dapat terpenuhi dengan penetapan organisasi QA itu yang secara langsung di bawah pengendalian manajemen perusahaan, bukannya di bawah manajemen proyek piranti lunak. Bagian yang berikut menguraikan suatu program jaminan mutu dan suatu alternatif ke QA formal.

Tanggung Jawab Penjamin Kualitas dan Otoritas (Quality Assurance Responsibility and Authority)
Mutu Tanggung jawab Penjaminan Dan Otoritas. Organisasi QA dilibatkan dalam semua tahap pengembangan program, dari persiapan proposal sampai penyerahan dan penerimaan akhir. Otoritas Dan Tanggung jawab yang spesifiknya diringkas gambar 8.2. Kemerdekaan QA yang organisatoris meyakinkan bahwa pengecekkan dan keseimbangan yang penting bagi suatu QA program sukses yang tidak bisa dipisahkan di dalam struktur manajemen. Karena tanggung jawab yang terakhir untuk produk yang disampaikan pada umumnya terletak di tangan organisasi pengembangan itu, QA yang mandiri menyediakan suatu saluran laporan terpisah untuk monitoring kemajuan pengembangan. Organisasi QA mempunyai otoritas untuk menerima atau menolak semua produk bisa disampaikan, seperti halnya untuk melakukan audit yang sedang dikerjakan dan tinjauan ulang. Dalam hal konflik antara QA dan organisasi pengembang, resolusi harus terpenuhi di tingkatan manajemen perusahaan.

Penjamin Kualitas Piranti lunak (Software Quality Assurance)
Mutu hanya dapat dibangun ke dalam piranti lunak oleh para programmer dan para perancangnya, tetapi tinjauan ulang mandiri dapat berperan untuk mutu piranti lunak dengan menemukan dan melaporkan permasalahan, atau permasalahan potensial, dan dengan berikut yang berdasar pada resolusi. Seperti permasalahan. Dengan penggunaan teknik pemrograman yang modern dan mencakup personil QA di dalam tinjauan ulang teknis sering, kesalahan dapat terbongkar lebih awal dan yang dikoreksi sebelum efek air terjun kecil mereka sampai pada sistem. Sepert yang dibahas pada bab 9, manajemen konfigurasi piranti lunak di dalam memelihara melalui suatu Perpustakaan Program Komputer (CPL). Piranti lunak personil penjamin kualitas menggunakan CPL itu yang melaporkan prosedur permasalahan dokumen piranti lunak dan perubahan jejak untuk mengoreksi kesalahan. Piranti lunak Grup QA adalah bertanggung jawab untuk:

  1. Melihara Pengendalian yang tegas atas spesifikasi, dokumentasi disain, kode piranti lunak, dan konfigurasi test untuk meyakinkan capaian dan persyaratan disain yang disatukan dan kemampuan jejak persyaratan itu ke spesifikasi tingkat yang lebih tinggi didokumentasikan.
  2. Tinjauan ulang disain piranti lunak sebelum coding.
  3. Ambil bagian audit dan tinjauan ulang teknis disain dan aktivitas pengembangan.
  4. Melaksanakan tinjauan ulang untuk memastikan kesetiaan ke standard dan prosedur piranti lunak.
  5. Melaporkan permasalahan piranti lunak dan pertentangan dan monitoring tindakan korektif.
  6. Tinjauan ulang dan rencana test kecakapan yang disetujui dan memeriksa prosedur.
  7. Melakukan monitoring test untuk memastikan bahwa prosedur diikuti dan semua ukuran-ukuran sukses dicukupi.

Piranti lunak QA Test Tinjauan ulang memeriksa prosedur untuk memastikan bahwa mereka adalah konsisten dengan rencana pengujian piranti lunak dan arus dokumentasi, yang mereka uji itu semua kebutuhan, dan bahwa mereka berisi ukuran-ukuran penerimaan dan cukup sukses. Kecakapan menguji piranti lunak mendorong ke arah penerimaan program yang dimonitor oleh piranti lunak QA untuk memastikan bahwa:

  1. Uji prosedur disetujui sebelum start pengujian.
  2. Uji perangkat keras dan lunak adalah dikendalikan dan bisa diterima.
  3. Semua test yang diselenggarakan sesuai dengan prosedur pemeriksaan dan memenuhi test.
  4. Semua piranti lunak dan definisi test yang ditemukan dalam pengujian direkam.
  5. Semua koreksi piranti lunak ddikoreksi kembali.
  6. Semua data test direkam dan yang mencerminkan penemuan nyata perjanjian
  7. Semua dokumentasi test dirawat untuk mengijinkan pengulangan kemampuan test itu.
  8. Status uji laporan dirawat dengan teliti.
  9. Uji laporan yang mencerminkan persyaratan perjanjian
  10. Semua dokumentasi disain diperbaharui untuk mencerminkan perubahan buat yang menguji.
  11. Semua pengujian adalah lengkap, permasalahan dipecahkan, dan piranti lunak adalah bisa diterima untuk tahap yang berikutnya menguji atau untuk penyerahan.

Di dalam melakukan dari tiap test, pengukuran, pengamatan, dan keluaran untuk prosedur test yang direkam dan dibuktikan oleh QA. Laporan Test ditinjau dan bersertifikat oleh QA untuk memastikan korelasi antara sasaran hasil test dan hasil. Piranti lunak QA meninjau ulang dokumentasi piranti lunak yang berikut dengan konsistensi, kelengkapan, pemenuhan dengan standard, dan informasi perubahan perusahaan :

  1. Merancang Rencana
  2. Spesifikasi Kebutuhan piranti lunak.
  3. Menghubungkan Spesifikasi
  4. Dokumen Rancangan Fungsional
  5. Pengujian rencana
  6. Pengujian prosedur
  7. Pengujianlaporan
  8. Dokumen Rancangan Rinci
  9. Dokumen Instruksi Operasi
  10. Dokumen Uraian Versi

Semua program komputer bisa menyampaikan oleh perangkat lunak QA yang bersertifikat. Sertifikasi ini dibuat sebelum diedarkan kepada pemakai itu. Perangkat lunak CPCI secara formal bersertifikat ketika kondisi-kondisi yang berikut ini dicukupi:

  1. Semua dokumen relevan dan pekerjaan yang digambarkan adalah lengkap, sekarang, dan di bawah pengendalian perubahan.
  2. Tembusan arsip QA dikendalikan menurut format prosedur yang telah mapan.
  3. Semua pengujian kecakapan diselesaikan, dokumentasi test diperbaharui dan dilepaskan ketika diperlukan.
  4. Semua laporan masalah piranti lunak telah tertutup.

Alternatif ke QA formal

Proyek lebih kecil, dengan suatu staff piranti lunak kurang dari appromimately 20 orang-orang, dapat dengan sukses diatur tanpa jaminan mutu formal, seperti yang telah diuraikan di atas. Suatu penyelamatan biaya substansiil adalah mungkin dengan memodifikasi prosedur QA yang formal seperti yang diuraikan sebagai berikut:

  1. Manager proyek, bukannya suatu QA organisasi QA yang mandiri, memberi hak penyerahan dokumen dan piranti lunak.
  2. Tidak ada tinjauan ulang mandiri atau monitoring kemajuan teknis pekerjaan.
  3. Tidak ada jejak audit QA yang diproduksi.
  4. Tinjauan ulang material terpenuhi melalui pengamatan tinjauan ulang dan tinjauan ulang manajemen proyek.

8.1.2 Metoda Verifikasi (Verification Method)

Verifikasi harus dilakukan untuk semua kebutuhan subsistem perangkat lunak oleh penggunaan satu atau lebih metoda yang diperkenalkan di bawah:

  1. Inspection. Metoda ini digunakan untuk memverifikasi bahwa piranti lunak menemukan kebutuhan yang tidak bisa dipertunjukkan melalui pengujian operasional. Itu meliputi pengujian hirarki piranti lunak dan diagram alir fungsional, program yang terdaftar, Bahasa Disain Program (Program Design Language (PDL)), dan berhubungan uraian naratif. Kebutuhan ini meliputi format perangkat keras dan piranti lunak dan kesetiaan bagi pemmrogram dan standard disain.
  2. Comparison. Metoda ini membandingkan pelaksanaan unsur piranti lunak yang baru dengan suatu program baku yang dikenal, diikuti oleh hasil analisa.
  3. Analysis. Metoda ini meliputi suatu analisa keluaran program untuk mengevaluasi capaian algoritma pada berbagai langkah-langkah proses. Itu digunakan untuk mengesahkan logika dan apa yang dihasilkan persamaan yang kompleks tidaklah secara langsung dihubungkan dengan masukan. Analisa terdiri dari perhitungan yang mandiri dari hasil yang diharapkan dan membandingkannya hasil ini dengan hasil program yang sebenarnya.
  4. Prior Kecakapan. Metoda ini didasarkan pada suatu demonstrasi bahwa unsur-unsur CPCI sudah lulus lewat kecakapan di dalam sistem lain pemakai.
  5. Demonstration. Metoda ini meliputi pengamatan atas capaian sistem di dalam suatu lingkungan yang dikendalikan. Itu menyediakan verifikasi dalam real-time dari fungsi yang terpisah, seperti memasang cahaya atau mulai, membunyikan alarm, warna display yang bervariasi, dan seterusnya.
  6. Usage. Metoda ini melibatkan pelaksanaan yang diulangi bersama piranti lunak dengan satu atau lebih metoda uraikan di atas.
  7. Test. Metoda ini terpenuhi dengan pelaksanaan satu rangkaian test dengan masukan yang dikenal perlu menghasilkan keluaran dikenal. Hasil percobaan harus mampu untuk menyelesaikan pengujian setelah test.

8.1.3 Menguji Tingkatan (Test Levels)

Pengujian Unit Program dilakukan oleh programmer dan adalah yang diharapkan untuk memverifikasi unit program yang dilaksanakan tunggal itu menurut rancanngan yang diharapkannya. Pengujian pengintegrasian modul dilakukan oleh pengembang organisasi dan dimaksudkan untuk memverifikasi unit program yang individu itu menghubungkan satu sama lain dengan tepat dan bahwa, sebagai kelompok, mereka melaksanakan fungsi yang menggambarkan dokumentasi disain. Pengujian Verifikasi dilakukan oleh organisasi penjamin kualitas dan yang diharapkannya untuk memverifikasi bahwa "as-built" sistem yang dibuat memuaskan kebutuhan seperti yang ditetapkan dalam dokumentasi kebutuhan, Tiga tingkatan ini dilakukan di lokasi pengembangan, yang sering berbeda dengan lokasi operasional itu.

Pengujian Penerimaan dilakukan di lingkungan operasional pemakai, sebagai usaha yang dihubungkan antara organisasi penjamin kualitas dan pemakai, dan yang dimaksudkan untuk menyediakan jaminan yang akhir pemakai itu dengan yang sistemnya dilaksanakan seperti yang ditetapkan dalam lingkungan yang diharapkan. gambar 8.3 menguraikan yang empat tingkatan test piranti lunak yang dibahas pada paragraph yang berikut.

Unit Program Pengujian (Program Unit Testing)
Tujuan Pengujian Unit Program adalah untuk memverifikasi bahwa "as-built" unit program yang dilaksanakan seperti yang ditetapkan pada Dokumentasi Rancangan rinci. Suatu unit yang digambarkan sebagai program komputer tunggal yang dapat diuraikan dalam kaitannya dengan masukan, proses, dan keluaran. Sebagai contoh, di dalam unit Fortran akan sesuai dengan suatu program utama atau suatu subroutine. Test formal merencanakan, memeriksa prosedur, dan menghasilkan untuk Pengujian Unit Program yang tidak dihasilkan kecuali jika test unit memverifikasi bahwa piranti lunak tidak menemukan suatu kebutuhan yang kemudian membuktikan dalam program test.

Test informal merencanakan, memeriksa prosedur, dan hasil dihasilkan oleh programmer ketika perancangan dan coding unit program adalah yang didokumentasikan sesuaian dengan pola unit Pengembangan. Masukan yang utama kepada rencana test dan prosedur adalah Dokumen Rancangan Rinci. Pengujian Unit Program dilakukan secara terpisah dari uji coba unit lain dan terdiri dari dua tahap. Tahap yang pertama melibatkan penyusunan unit itu dan ia mengoreksi kesalahan yang ditandai oleh compiler itu.

Ini menggunakan yang meliputi penggunaan compiler lain yang membantu, seperti daftar referensi silang, untuk memverifikasi bahwa tidak ada definisi variabel kesalahan telah dibuat. Tahap yang kedua dimaksudkan untuk menemukan apapun kesalahan logika di dalam unit itu. Tujuannya adalah untuk memverifikasi bahwa masing-masing cabang program, masing-masing persamaan, dan arus logika dengan baik dieksekusi. Pengujian dilanjutkan sampai semua mengetahui kesalahan telah dihapus dan logika unit program yang disainnya kode matematika.Rancangan tak efisien mempengaruhi dokumentasi yang disampaikan harus ditangani sesuai standar jaminan kualitas yang digambarkan. Secara umum, rancangan yang tak efisien tidak mempengaruhi fungsi selain dari yang ada dalam sistem piranti lunak kodenya dikoreksi, dan perubahannya adalah " red-lined" di dalam suatu salinan Bagian Dokumen Rancangan Rinci yang sesuai, yang mana adalah Folder Pengembangan Unit terpelihara. Ketika kekurangan rancangan yang mempengaruhi antarmuka dengan lain organisasi atau memerlukan suatu spesifikasi perubahan, proses perubahan yang formal dimulai dengan seketika.

Walaupun pengujian adalah informal yaitu, diselenggarakan tanpa prosedur tertulis formal, ini merupakan suatu aktivitas yang direncanakan. Perencanaan adalah yang penting bagi penggunaan komputer yang efisien dan waktu programmer itu. Perencanaan yang diperlukan meliputi penjelasan apa yang programmer berniat untuk memenuhi test yang ditentukan, masukan apa yang diperlukan, keluaran apa yang diharapkan, dan bagaimana test akan jadi diselenggarakan. Program-mer perlu mempersiapkan daftar test untuk dilaksanakan untuk unit masing-masing dan memelihara daftar ini di dalam folder. Test Unit Program diselesaikan sebagai berikut:
  1. ketika programmer telah menyelesaikan program test yang direncanakannya dan dicukupi kode yang memenuhi disain itu,
  2. ketika semua mengetahui kesalahan telah dihapuskan, dan
  3. ketika kode telah ditinjau oleh suatu tim tinjauan ulang melalui kode yang sedang berjalan.
Tinjauan ulang Tim dapat terdiri dari satu atau banyak penulis resensi buku, dengan beberapa di antara mereka terutama lebih disukai dari tim pengembangan. Terkecuali menemukan finding bug. Di dalam kode, tinjauan ulang mempunyai keuntungan tambahan yang menyediakan para programmer lain dengan pengetahuan cukup untuk mengambil alih lebih lanjut uji coba modul jika siapa programmer yang menulis program itu adalah memberikan beberapa alasan dari sesuatu yang tersedia. Suatu daftar nama untuk mengkonfirmasikan bahwa Pengujian Unit Program adalah lengkap meliputi yang berikut:
  1. Masing-Masing persamaan telah diuji menggunakan semua parameter yang bisa diterapkan dengan nilai nominal, nilai di batas yang ditetapkan, dan nilai di luar batas itu di mana jika sesuai. Persamaan ini perlu meliputi persamaan pengulangan yang dikendalikan.
  2. Tiap-Tiap program cabang telah dieksekusi.
  3. Semua mengetahui persandian dan kesalahan disain telah dikoreksi.
  4. Semua test yang sukses telah direkam di dalam folder Pengembangan Unit.
  5. Hasil percobaan dari test sukses telah diselamatkan.
  6. Semua pekerjaan tulis menulis untuk perubahan disain telah diaktipkan.
Sekali ketika Pengujian Unit Program diselesaikan, programmer mengisi suatu Format Pengiriman Perpustakaan Program Komputer (Computer Program Library Transmittal Form (CTF)) dan menyampaikan CTF itu dan kode kepada pustakawan program komputer (lihat bab 9). Unit kemudian adalah mengkombinasikan dengan Pengintegrasian Modul dan unit terkait yang mulai menguji.

Menguji Pengintegrasian Modul (Module Integration Testing)
Menguji Pengintegrasian Modul yang konsis diri dari membangun keseluruhan subsistem perangkat lunak dengan menambahkan pengulangan-pengulangan unit program, kemudian ketika unit program terintegrasi, pengujian untuk memastikan bahwa subsistem piranti lunak yang diterapkan memenuhi satu yang diuraikan dokumentasi disain. ( Pengintegrasian Modul Pengujian adalah juga dikenal sebagai Modul yang diuji, Menguji Pengintegrasian atau Kualifikasi Uji Pendahuluan). Jika perangkat lunak yang penggunaannya diterapkan adalah suatu pendekatan top-down, Menguji Pengintegrasian Modul yang terdiri dari mengintegrasikan unit program yang tertinggi yang pertama dan penggunaan modul yang diuji sebagai bingkai yang bekerja untuk menguji masing-masing unit program secara berurutan.
Menguji Pengintegrasian Modul yang digunakannya adalah suatu building-block yang mengintegrasikan mendekati dan membangun program komputer itu dan, jika bisa diterapkan, subsistem piranti lunak. Modul yang hirarkinya tertinggi yang dulu subsistem piranti lunaknya terintegrasi. Pengintegrasian maju langkah demi langkah menurut suatu jadual berdasarkan pada fungsi itu untuk dilakukan oleh modul, inter ketergantungan mereka, ketersediaan mereka, dan data antarmuka masukan. Potongan yang digantikan untuk rutin tingkat bawah untuk mengisolasikan fungsi itu di bawah Potongan perjanjian uang digantikan langkah demi langkah oleh modul yang nyata sampai subsistem perangkat lunak adalah lengkap. Suatu keuntungan yang utama top-down pengintegrasian dan menguji pendekatan adalah bahwa alat penghubung subsistem yang utama digambarkan pada suatu tingkat tinggi hirarki, dan kemudian dibuktikan pada awal proyek itu. Sekali ketika alat penghubung dibuktikan, implementasinya dan diuji coba subsistem yang berbeda bisa dilakukan dengan bebas. Tujuan Pengujian Pengintegrasian Modul adalah untuk memverifikasi bahwa:
  1. Unit Program yang individu menghubungkan satu sama lain dengan tepat untuk membentuk modul itu yang diuraikan dalam Dokumen Disain Rinci.
  2. Modul telah menjadi dengan baik coded, sedemikian sehingga semua persamaan berfungsi dengan baik dan semua alur logika beroperasi seperti yang dirancang.
  3. Modul menghubungkan satu sama lain untuk membentuk subsistem perangkat lunak itu yang diuraikan dalam Dokumen Disain Rinci.
  4. Ada suatu kemajuan rapi ke arah kemampuan piranti lunak yang akhirnya akan jadi dibuktikan menguji Verifikasi.
Prosedur Test formal disiapkan bersama-sama oleh pengembangan software dan perusahaan penjaminan kualitas piranti lunak dan didokumentasikan, ditinjau, dan disetujui. Perusahaan penjaminan kualitas piranti lunak perlu melaksanakan suatu tinjauan ulang prosedur sebelum penggunaan mereka oleh organisasi pengembangan software. QA piranti lunak perlu memastikan bahwa semua test yang diselenggarakan sesuai dengan prosedur yang terpenuhi didokumentasikan. Apapun penyimpangan harus didokumentasikan.

Test Pengintegrasian Modul diselenggarakan menggunakan data masukan dinamis dan yang statis diperlukan untuk melaksanakan inter modul dan eksekutip yang menghubungkan dan untuk berlatih fungsi operasional. Itu adalah yang diinginkan untuk mempunyai akses pada kenyataan atau pengolah target selama Pengujian Pengintegrasian Modul. Dalam posisi ini, sistem operasi harus secara penuh mampu untuk mendukung test ini. Di mana jika Sistem Pengintegrasian Modul yang diselenggarakan penggunaannya adalah suatu simulasi pengolah target, target pengolah harus dibuat bertahap ke dalam pengujian yang secepat itu menjadi tersedia. Test kembali cukup harus terpenuhi untuk memastikan kecocokan penuh.
Suatu komplemen matematika yang penuh dan rutin digunakan, mencakup test dan bantuan debugging, harus tersedia untuk Menguji Pengintegrasian Modul. Test Perangkat keras yang diperlukan meliputi semua sekeliling keperluan: terminal pemakai, pencetak garis, disk dan pengontrol tape dan pengarah, operator menghibur, dan seterusnya. Test ini lengkap di lingkungan yang tidak mungkin diperlukan sepanjang langkah-langkah awal pengujian, tetapi akan diperlukan ketika menguji kemajuan.

Masukan Test Data yang diperlukan datang dari perangkat keras/ piranti lunak yang nyata menghubungkan, jika tersedia. Cara lainnya, masukan data harus mewakil contoh antarmuka yang nyata itu. Pengarah Test dan lain program test yang memerlukan untuk memverifikasi dan Penerimaan Pengujian harus digunakan Pengujian Pengintegrasian Modul. Ini disahihkan untuk menggunakan Verifikasi formal yang menguji sebagai hasil operasi sukses selama Menguji Pengintegrasian Modul. Menguji Pengintegrasian Modul terdiri dari dua unsur-unsur: Menguji Pengintegrasian dan Menguji Verifikasi Fungsional.

Menguji Pengintegrasian yang memverifikasi ketepatan antarmuka program dengan pengujian bahwa masing-masing program dapat dipanggil dan dihubungi oleh program itu menghubungkan dengan, dan lewat parameter dengan baik. Tujuan Pengujian Pengintegrasian Modul yang utama adalah :

  1. untuk menetapkan kecocokan antara modul dan program komputer saling berinteraksi, dan
  2. untuk menetapkan kecocokan program dengan antar muka eksternal mereka.

Menguji Verifikasi Fungsional yang terdiri dari menguji koleksi unit program telah diterapkan dan pengujian untuk melihat bahwa mereka berfungsi sebagai suatu modul yang terintegrasi dan melaksanakan fungsi itu yang ditugaskan kepada mereka di dalam Dokumen Disain Rinci. Menguji Verifikasi Fungsional yang terdiri dari menguji koleksi unit program yang telah diterapkan dan pengujian untuk melihat bahwa mereka berfungsi sebagai suatu modul yang terintegrasi dan melaksanakan fungsi itu yang ditugaskan kepada mereka di dalam Dokumen Disain Rinci. Pengujian Verifikasi Fungsional pada umumnya dilakukan betapapun unit program yang berisikan suatu modul, suatu yang digambarkan pada dokumentasi disain, sudah lulus lewat Pengujian Pengintegrasian.

Penyelesaian Pengintegrasian Modul yang memuaskan pengujian yang menetapkan bahwa perangkat lunak yang diterapkan dengan baik melaksanakan fungsi itu menetapkan dokumentasi disain dan adalah menyisiapkannya untuk dibuktikan melawan terhadap kebutuhan yang ditetapkan Kebutuhan spesifikasi perangkat lunak.
Menguji Verifikasi (Verification Testing)
Menguji Verifikasi yang terdiri dari test, demonstrasi, dan melakukan analisa untuk mengkonfirmasikan bahwa piranti lunak membuat puas semua kebutuhan terasang permanen dan yang diperoleh dari Spesifikasi Persyaratan Piranti lunak. Spesifikasi Disain Rinci, yang digunakan pengujian lebih awal, hanya suatu permainan peran pelajaran pelengkap di dalam menguji verifikasi. Sebagai gantinya, awal dokumen yang menyatakan kebutuhan sistem atau perangkat lunak dan sasaran hasil produk atau misi itu adalah sumber yang utama dari kasus test yang diperoleh. Suatu korelasi antara Spesifikasi Persyaratan Piranti lunak dan Rencana Test Verifikasi disiapkan dalam bentuk Rencana Test. Prosedur Dan Rencana Test formal tertulis untuk Verifikasi pengujian. Analisa dilakukan untuk kebutuhan adalah terlalu mahal untuk memverifikasi dengan pengujian atau demonstrasi.
Test Verifikasi diselenggarakan di lingkungan test yang sama sebagai Test Pengintegrasian Modul, Penggunaan komplemen piranti lunak pendukungnya penuh, perangkat keras sekelilingnya, dan alat operator, lebih pengolah target, dengan kemampuan sistem operasi penuh dan perangkat keras nyata atau realistis menghubungkan data.
Sebelum dimulai Pengujian Verifikasi, program komputer daftar harus dilepaskan, kode program komputer harus di bawah pengendalian konfigurasi formal di dalam Program Komputer Perpustakaan , dan test prosedur harus disetujui semuanya. Semua Pengujian Verifikasi diselenggarakan di bawah pengawasan proyek yang digolongkan pejamin kualitas. Oleh karena pengujian yang luas mendahului test ini, itu diharapkan bahwa secara relatif sedikit kesalahan yang terjadi akan terbongkar dan terbuka pada Pengujian Verifikasi.
Pengulangan test dan pengujian yang berlebih-lebihan harus dengan bebas dihindarkan. Disimpulkan dari test ini, semua kebutuhan yang dapat dibuktikan pada tingkatan ini akan dibuktikan dan hasil percobaan dianalisa dan melepaskan. Test memverifikasi antarmuka eksternal, mempertunjukkan bahwa program komputer membuat kepuasan fungsional yang ditetapkan dan kebutuhan tercapai, dan mempertunjukkan capaian program komputer di bawah yang menirukan kondisi-kondisi operasional yang serupa bagi mereka yang mengharapkan operasi nyata. Ke tiga tingkatan test diuraikan di atas yang diterapkan serial berkenaan dengan unit program tertentu , tetapi dilakukan secara serempak pada seluruh tahap pengujian proyek itu. Suatu unit program masuk Pengujian Pengintegrasian Modul itu yang tahapannya secepat itu telah lulus lewat Pengujian Unit Program. Pada setiap waktu selama implementasi piranti lunak, suatu Verifikasi Test mungkin adalah dijumpai. Yang dipertunjukan bahwa tujuannya tercapai pada keseluruhan kebutuhan subsistem piranti lunak.

Pengujian Penerimaan
Banyak dari Test Verifikasi yang diulangi Pengujian Penerimaan untuk memverifikasi bahwa perangkat lunak yang dilaksanakan di lingkungan yang operasionalnya sebagai di dalam lingkungan test. Di dalam kejadiannya banyak orang, Pengujian Penerimaan adalah satu-satunya pengujian di mana perangkat lunak beroperasi dengan alat penghubung eksternal yang nyata, dibandingkannya dengan perangkat lunak test dan perangkat keras. Pada PDR persetujuan harus dicapai dengan pemakai bahwa pelaksanaan dari kasus test ini di dalam suatu cara menguraikan Test yang menggunakan rencana suatu data base yang disetujui dan memproduksi hasil percobaan yang mencukupi penerimaan yang digambarkan kriteia yang akan mengakibatkan penerimaan terhadap sistem perangkat lunak

Disimpulkan Menguji Penerimaan dan setelah Test Laporan telah tertulis, Tinjauan ulang Penerimaan perangkat lunak (Software Acceptance Review ( SAR)) dipegang. Pada tinjauan ulang ini produk perangkat lunak, kode, dokumen, dan hasil percobaan ditinjau. Jika semua materi adalah memuaskan dan sesuai penerimaan yang merencanakan tercakup di Test perencanaannya, perangkat lunak diterima. Kebutuhan SAR diuraikan bagian 8.3.3.
Dokumentasi akhir harus direncanakan untuk penyerahan setelah pelaksanaan sukses dari semua Test Penerimaan sedemikian rupa sehingga koreksi yang diharuskan oleh kesalahan yang terdeteksi akhirnya di dalam program test yang formal dapat dimasukkan.

Alternatif adalah untuk menyampaikan dokumen itu yang lebih awal dan mempunyai biaya dan tidak menyenangkan untuk mengeluarkan lembaran kesalahan yang tertulis atau halaman perubahan. Pendekatan yang belakangan tidaklah direkomendasikan. Oleh karena itu, pada waktu penerimaan, yang akhir itu "asbuilt" Dokumen Disain Rinci yang harus disiapkan dan Dokumen instruksi beroperasi harus diselesaikan. Dengan penyerahan masing-masing perangkat lunak, suatu Uraian Versi Dokumen adalah juga diperlukan.

8.1.4 Pengendalian Tes (Test Control)
Pengujian Unit Program dilakukan dan dikendalikan oleh programmer siapa yang menerapkan unit itu. Sebelum persandian unit, programmer perlu mepelajari Uraian Dokumen Disain Rinci unit program dan siapkan rencana test informal dan memeriksa prosedur. Ini disatukan pada Folder Pengembangan Unit. Sekali ketika unit lewat Menguji Unit Program, itu disampaikan kepada Perpustakaan Program Komputer. Unit kemudian adalah mengintegrasikan ke dalam sistem, dan Pengujian Pengintegrasian modul dilakukan oleh kelompok pengembangan, yang dibantu oleh QA organisasi. Bila ada permasalahan yang ditemukan, mereka didokumentasikan pada suatu Laporan Masalah Perangkat lunak (Software Problem Report ( SPR)) Format ( lihat bab 9) dan unit itu dikembalikan ke programmer untuk dimodifikasi dan unit program yang berikutnya diuji kembali.

Jika Pengujian Pengintegrasian Modul untuk suatu program yang membongkar suatu masalah di dalam program yang telah duji , program ini harus dipindahkan dari tempat alas test ( koleksi dari modul perangkat lunak yang diuji) dan dikembalikan ke programmer itu untuk dimodifikasi dan diuji. Masalahmya tergantung pada kesungguhan hati, semua dari bagian dari Pengujian Pengintegrasian Modul harus diulangi yang melibatkan program yang salah/cacat itu. Keputusan dari apa yang telah ditest perlu untuk pengulangan adalah dibuat oleh organisasi pengembangan software. Sekali melengkapi program;menyudahi Pengujian Pengintegrasian Modul itu yang menjadi bagian dari dasar test sistem yang dan digunakan sebagai bagian dari bingkai yang bekerja untuk menguji lain program.
Ketika keseluruhan sub system perangkat lunak telah lulus lewat Pengujian Pengintegrasian Modul, Pengujian Verifikasi dilakukan. Pemakai harus dilibatkan sedapat sebanyak mungkin di dalam Uji Verifikasi agar supaya menjadi terbiasa dengan operasi perangkat lunak. Organisasi Penjamin kualitas melaksanakan Pengujian Verifikasi. Bila ada permasalahan yang terbongkar / terbuka, mereka mendokumentasikan adalah suatu Laporan Masalah Perangkat lunak ( lihat bab 10), dan programnya salah/cacat terisolasi dan dikembalikan ke para programmer itu. Program harus ditetapkan;perbaiki dan diuji kembali menurut prosedur itu seperti yang ditetapkan di atas. Verifikasi yang gagal test kemudian adalah diulangi sampai masalahnya terpecahkan.
Itu adalah tanggung jawab penjamin kualitas yang perorangan untuk memutuskan penyelesaian Verifikasi Test yang perlu untuk diulangi untuk tidak memastikan bahwa apapun efek samping adalah disebabkan oleh perubahan perangkat lunak yang dibuat untuk memecahkan permasalahan yang dikenali itu. Perangkat lunak harus dirancang untuk yang memerlukan saling ketergantungan minimal antara modul, sedemikian rupa sehingga perubahan satu modul tidak akan mempengaruhi lain modul. Ini akan mengijinkan pengujian untuk dilanjutkan ke area yang tidak bertalian dengan perangkat lunak yang sedang ada permasalahan ditetapkan diperbaiki. Pengujian Penerimaan diselenggarakan oleh organisasi penjamin kualitas dan pemakai di dalam lingkungan yang operasional itu. Bila ada permasalahan yang ditemukan, pemakai mempunyai hak untuk meminta bahwa keseluruhan Prosedur Test Penerimaan dimulai kembali ( kecuali jika lain prosedur yang telah ditetapkan pada Rencana Test).
Pengendalian Proses Pengujian oleh dokumentasi test yang berikut:
  1. Rencana Test Unit Program informal dan Meriksa prosedur Folder Pengembangan Unit dan
  2. Rencana Test formal dan Prosedur untuk Pengujian Pengintegrasian Modul, Pengujian Verifikasi, dan Pengujian Penerimaan.
Itu adalah tanggung jawab organisasi penjamin kualitas untuk memastikan bahwa semua pengujian adalah sesuai dengan dokumen ini dan bahwa semua hasil didokumentasikan. Pengendalian konfigurasi yang menempatkan pada dokumen ini diuraikan bab 9.


8.2 PROSES TEST DOKUMENTASI (TEST PROCESS DOCUMENTATION)

Tujuan aktivitas perencanaan test adalah bermakna untuk menetapkan untuk secara formal yang mempertunjukkan bahwa perangkat lunak komputer untuk dikirimkan membuat kepuasan kebutuhan yang susuai kontrak dan kinerjanya menurut Spesifikasi Persyaratan Piranti lunak yang telah disetujui.
Produk aktivitas perencanaan test adalah dokumentasi test. Dokumentasi Test formal yang diperlukan terdiri dari suatu Rencana Test, Menguji Prosedur Documen, dan Menguji Laporan. gambar 9.4 menyediakan suatu ringkasan parameter yang berhubungan dengan dokumentasi test yang formal.
Tujuan Rencana Test adalah untuk menetapkan kebutuhan terperinci, ukuran-ukuran, metoda umum, tanggung-jawab, dan perencanaan menyeluruh untuk mengkonfirmasikan bahwa "sebab yang dibangun" sistem memenuhi kebutuhan yang ditetapkan Spesifikasi Persyaratan Piranti lunak. Itu menggambarkan aktivitas test itu untuk dilakukan oleh pengembang piranti lunak untuk mencapai penerimaan piranti lunak oleh pemakai. Tujuan Prosedur Test adalah untuk menggambarkan secara detil prosedur yang nyata untuk dipekerjakan untuk melaksanakan test itu yang menggambarkan Test itu direncanakan. Dokumen Laporan Test hasil proses pengujian dan digunakan untuk secara formal untuk meyakinkan pemakai bahwa sistem yang beroperasi seperti yang ditetapkan.
Muatan yang terperinci dari tiap dokumen ini adalah mungkin ditemukan Catatan tambahan B.

8.2.1 Rencana Tes (Test Plan).
Rencana Test menguraikan program test piranti lunak yang lengkap. Itu menggambarkan pengujian pengembangan apa yang akan dilakukan oleh programmer, Pengintegrasian Modul apa, Verifikasi, dan Test Penerimaan akan dieksekusi, dan kondisi-kondisi di bawah masing-masing unsur-unsur program test yang mana akan terpenuhi.

Rencana Test yang menggambarkan bentuk wujud test itu, menguji jadual, dan test mengukur, mengidentifikasi peralatan test diperlukan suatu test piranti lunak, menggambarkan peran berbagai organisasi di dalam memproses test, menggambarkan pengendalian konfigurasi itu untuk diterapkan pada tingkatan masing-masing pengujian, dan mengidentifikasi kasus test untuk dieksekusi pada tingkatan test masing-masing. Uraian yang terperinci kasus test disiapkan dalam bentuk Prosedur Test itu. Yang secara rinci, Rencana Test menguraikan:
  1. Tanggung-Jawab yang organisatoris untuk berbagai tugas di dalam program test.
  2. Metoda untuk dipekerjakan untuk meninjau ulang rencana test dan prosedur, monitor dan pengendalian pelaksanaan test, laporan dan mengoreksi pertentangan test, melaporkan hasil percobaan, dan menentukan kesiap-siagaan untuk penerimaan.
  3. Tujuan Dan Konsep yang tertinggi untuk pengembangan dan Pengujian Penerimaan dan strategi untuk memenuhi tujuan ini, mencakup suatu uraian test mengukur dan filosofi pengembangan.
  4. Generator Data, menguji pengarah, simulator lingkungan dan program analisa test memerlukan untuk masing-masing tingkatan yang diuji. (Catatan : Seluruh pengujian piranti lunak harus dibuktikan dan di bawah konfigurasi pengendalian sebelum penggunaannya untuk verifikasi formal.)
  5. Konsep Dan Metoda menekankan piranti lunak ( e.g., dengan sibuk dan jika tidak ada data masukan tidak sempurna, atau dengan data puncak yang mengisi) selama tingkatan pengujian masing-masing.
  6. Jadual Test, Yang menyediakan suatu uraian yang terperinci urutan dari semua aktivitas test. Jadual Test harus dibentuk mapan untuk memastikan bahwa pengujian yang diperlukan akan diselesaikan di dalam periode waktu yang dibagikan. Jadual Test harus kompatibel dengan:
    (a) Ketersediaan fasilitas komputer.
    (b) Ketersediaan piranti lunak untuk diuji
    (c) Ketersediaan pendukung piranti lunak test
    (d) Ketersediaan intefacing piranti lunak dan perangkat keras
    (e) Ketersediaan dari peralatan test khusus
    (f) Keseluruhan proyek menguji jadual
  7. Lingkungan Test, mencakup bentuk wujud perangkat keras, menguji konfigurasi piranti lunak, dan memerlukan pembuktian unsur-unsur piranti lunak baru. Lingkungan Test harus dibentuk mapan sebagai bagian dari proses perencanaan test di depan kasus test dapat digambarkan. Diagram blok, mempertunjukkan kemajuan pengujian konfigurasi, yang harus disiapkan untuk masing-masing tingkatan pengujian.
  8. Test yang individu untuk dilakukan untuk mempertunjukkan pemenuhan dengan kebutuhan. Uraian dari tiap kasus test meliputi kebutuhan itu untuk dibuktikan,konfigurasi test untuk digunakan, dan piranti lunak test yang diperlukan. Prosedur Test akan disiapkan yang kemudiannya untuk masing-masing mengenali kasus test.
  9. Suatu subset kasus test yang menggambarkan Test direncanakan. Test ini harus dikenali seperti Kasus Test Penerimaan untuk menyediakan tujuan penerimaan piranti lunak. Kasus ini harus disetujui dengan pelanggan ketika Rencana Test Penerimaan.

Sebagai contoh table untuk Perencanaan Pengujian/Test adalah disediakan pada gambar 8.5.

8.2.2 Prosedur Pengujian (Test Procedures)

Test Dokumen Prosedur dikembangkan untuk menguraikan Pengintegrasian Modul itu, Verifikasi, dan Prosedur Test Penerimaan. Prosedur ini mungkin adalah dikombinasikan ke dalam satu dokumen untuk program komputer kecil, satu dokumen untuk prosedur pada masing-masing menguji tingkatan, atau, karena sistem besar, volume tambahan terpisah.
Karena masing-masing kasus test mengenali Test yang direncanakan, Prosedur Test menggambarkan bentuk wujud test itu, test yang dilakukan, dan hasil percobaan. Bentuk wujud Test menetapkan material test yang spesifik, masukan data, test rutin, dan konfigurasi perangkat keras. Test yang dilakukan itu menguraikan secara bertahap berurutan diikuti untuk melakukan penyelenggaraan test, bagaimana dan kapan menguji data yang diharapkan untuk masuk, dan mengharapkan hasil. Hasil yang diharapkan meliputi toleransi yang bisa diterima dan suatu pendukung diskusi bagaimana hasil ini menunjukkan bahwa sasaran test telah dicukupi. Di mana jika informasi tambahan bisa dilaksanakan pada pilihan program dan yang diperkirakan waktu dijalankan harus dikenali. Suatu tabel contoh isi Dokumen Prosedur Test ditunjukkan pada gambar 8.6.

Di mana seperti Rencana Test yang memberi suatu ikhtisar program test, Dokumen Prosedur Test memberinya secara bertahap prosedur yang terperinci yang diperlukan untuk menguji perangkat lunak itu. Karena sejak Rencana Test dikirimkan format akhir pada CDR, itu tidak bisa meliputi suatu uraian yang terperinci dari semua pemakai yang memerlukan hubungan. Prosedur Test berisi acuan kepada Test yang direncanakan, di mana jika sesuai, untuk menghindari duplikasi informasi. Mereka mempunyai banyak dari bagian yang sama sebagai Rencana Test, tetapi berisi yang lebih detil tentang kenyataan perancangan test itu.
Karena merampas perkerjaan mengikuti jalan dan dokumen itu menguji proses, masing-masing tingkatan test dapat dipecah ke dalam tahap test. Di dalam Pengujian Pengintegrasian Modul, tahap test ini menghadirkan peristiwal fungsional yang utama di dalam proses pengembangan. Di dalam Verifikasi Dan Pengujian Penerimaan, tahap ini menghadirkan peristiwa yang utama utama di dalam menguji proses itu. Tahap yang dapat digambarkan oleh modul yang diselesaikan atau oleh peristiwa fungsional di dalam satu subsistem ketika suatu kemampuan yang bisa menguji baru ditambahkan kepada subsistem itu. Test bertahap harus yang cukup kecil untuk pengujian terpenuhi dua sampai empat jam.


ISI : DOKUMEN RENCANA PENGUJIAN

Bagian 1 Pengenalan
1.1 Lingkup
1.2 Maksud
1.3 Ringkasan

Bagian 2 Dokumen Keterkaitan
1.1 Referensi yang dapat diterapkan
1.2 Dokumen Pengembangan

Bagian 3 Konsep Pengujian
1.1 Filosofi Pengujian
1.2 Verifikasi Metode
1.3 Tingkatan Pengujian
1.3.1 Unit Pengujian Program
1.3.2 Pengujian Integrasi Modul
1.3.3 Verifikasi Pengujian
1.3.4 Penerimaan Pengujian

1.4 Peraturan Organisasi
1.4.1 Pengembangan Piranti Lunak
1.4.2 Penjamin Produk
1.4.3 Pengendalian Produk
1.4.4 Verifikasi dan Sertifikasi
1.4.5 Integrasi dan Pengujian
1.4.6 Human Engineering

1.5 Pengendalian Pengujian
1.5.1 Penjamin Kualitas
1.5.2 Memonitor Pengujian
1.5.3 Pengendalian Konfigurasi Pengujian

Bagian 4 Verifikasi Persyaratan dan Kriteria
4.1 Pengujian ke I
1.1.1 Deskripsi Pengujian
1.1.2 Pelaksanaan Pengujian
1.1.3 Hasil yang diharapkan
…….
4.n Pengujian n
4.n.1 Deskripsi Pengujian
4.n.2 Pengujian Masukan
4.n.3 Pelaksanaan Pengujian
4.n.4 Hasil yang diharapkan



Bagian 5 Persyaratan dan Ringkasan Tahap Pengujian

Bagian 6 Pengujian Integrasi Modul
1.1 Pengenalan
1.2 Lokasi dan Jadual
1.3 Pembatasan dan Komentar Umum
1.4 Persipan Masukan
1.5 Pengujian Dilakukan
1.6 Hasil Analisis
1.7 Pengujian Lingkungan
1.8 Persyaratan Personil

Bagian 7 Verifikasi Pengujian
1.1 Pengenalan
1.2 Lokasi dan Jadual
1.3 Pembatasan dan Komentar Umum
1.4 Persipan Masukan
1.5 Pengujian Dilakukan
1.6 Hasil Analisis
1.7 Pengujian Lingkungan
1.8 Persyaratan Personil

Bagian 8 Penerimaan Pengujian
8.1 Pengenalan
8.2 Lokasi dan Jadual
8.3 Pembatasan dan Komentar Umum
8.4 Persipan Masukan
8.5 Pengujian Dilakukan
8.6 Hasil Analisis
8.7 Pengujian Lingkungan
8.8 Persyaratan Personil

Bagian 9 Pengendalian dan Prosedur Pelaporan
9.1 Pengendalian Pengujian Program
9.2 Dokumentasi Prosedur PengujianDokumentasi Laporan Pengujian

8.2.3 Laporan Pengujian (Test Reports)
Dokumen Laporan Test hasil untuk masing-masing tahap pengujian kasus yang menggambarkan Rencana Test dan yang diuraikan secara detil di dalam Prosedur Test. Hasil percobaan untuk masing-masing kasus test diuraikan dengan suatu ringkasan permasalahan yang ditemukan, SPRs menulis lagi test, yang disposisi SPRs, dan disposisi keluaran test yang berhasil pada pelaksanaan yang terakhir. Juga dimasukkan adalah yang manapun direkomendasikan perubahan pada dokumentasi yang sebelumnya, yang mencakup halaman perubahan dan permintaan surat pelepasan tuntutan. Suatu daftar isi contoh untuk Dokumen Laporan Test disiapkan dalam bentuk gambar 8.7.


8.3 TEST TINJAUAN ULANG (TEST REVIEWS)

Tiga jenis tinjauan ulang diadakan untuk pendukung pengujian:
  1. Rancangan Kritis Dan persiapan tinjauan ulang untuk meninjau ulang rancangan dan Perencanaan Test,
  2. Menguji Tinjauan ulang (Prosedur Test Procedures Review (TPR)), yang sebelum ditangani pengujian formal (mungkin adalah dtangani kenaikannya), dan
  3. Tinjauan ulang Penerimaan Piranti lunak (SAR)

ISI : DOKUMEN PROSEDUR PENGUJIAN

Bagian 1 Pengenalan
1.1 Maksud
1.2 Lingkup
1.3 Ringkasan

Bagian 2 Dokumen Keterkaitan
1.1 Referensi yang dapat diterapkan
1.2 Dokumen Pengembangan

Bagian 3 Pengujian Obyektiv

Bagian 4 Orang yan Bertanggung Jawab

Bagian 5 Perlengkapan dan Persyaratan program Komputer

Bagian 6 Prosedur Operasi Pengujian
6.1 Inisiatif Sistem Operasi
6.2 Pemeliharaan Sistem Operasi
6.3 Mengakhiri dan Mengulang Sistem Operasi

Bagian 7 Prosedur Rinci Pengujian : Pengujian Integrasi Modul
3. Pengujian ke I
4. Deskripsi Modul
5. Pengujian Masukan
6. Pengujian Dilakukan
7. Hasil yang diharapkan
…..
7.n Pengujian ke n
7.n.1 Deskripsi Modul
7.n.2 Pengujian Masukan
7.n.3 Pengujian Dilakukan
7.n.4 Hasil yang diharapkan

Bagian 8 Penerimaan Pengujian
8.1 Pengujian ke I
8.2 Deskripsi Modul
8.3 Pengujian Masukan
8.4 Pengujian Dilakukan
8.5 Hasil yang diharapkan
…..
8.n Pengujian ke n
8.n.1 Deskripsi Modul
8.n.2 Pengujian Masukan
8.n.3 Pengujian Dilakukan
8.n.4 Hasil yang diharapkan

Bagian 9 Pengendalian dan Prosedur Pelaporan
9.1 Pengujian ke I
9.2 Deskripsi Modul
9.3 Pengujian Masukan
9.4 Pengujian Dilakukan
9.5 Hasil yang diharapkan
…..
9.n Pengujian ke n
9.n.1 Deskripsi Modul
9.n.2 Pengujian Masukan
9.n.3 Pengujian Dilakukan
9.n.4 Hasil yang diharapkan

Bagian 10 Analisis dan Reduksi Data
10.1 Mencatat dan Persyaratan Reduksi
10.2 Reduksi Data dan Prosedur Analisis

Appendix A Akronim dan Singkatan
Appendix B Definisi dan Nomenklatur

Gambar 8.6 Contoh table isi untuk Dokumen Prosedur Pengujian


ISI : DOKUMEN PELAPORAN

Bagian 1 Pengenalan
1.1 Maksud
1.2 Lingkup
1.3 Ringkasan

Bagian 2 Dokumen Keterkaitan
2.1 Referensi yang dapat diterapkan
2.2 Dokumen Pengembangan

Bagian 3 Pengujian Obyektiv dan Hasil

Bagian 4 Laporan Pengujian : Pengujian Integrasi Modul
1.1 Pengujian ke I
……
4.n Pengujian ke n

Bagian 5 Perlengkapan dan Persyaratan program Komputer
5.1 Pengujian ke I
…..
5.n Pengujian ke n

Bagian 6 Prosedur Operasi Pengujian
6.1 Pengujian ke I
…..
6.n Pengujian ke n

Bagian 7 Prosedur Rinci Pengujian : Pengujian Integrasi Modul
7.1 Revisi Dokumen
7.2 Pengujian Tambahan
7.3 Permintaan Surat Pelepasan tuntutan

Bagian 8 Attachment untuk Laporan Pengujian

Appendix A Akronim dan Singkatan
Appendix B Definisi dan Nomenklatur
Appendix C Data Pendukung

Gambar 8.7 Contoh table isi untuk Dokumen Prosedur Pengujian

Yang ditangani Setelah Pengujian Penerimaan dengan sukses diselesaikan dan semua diperlukan dokumentasi yang telah disiapkan atau diperbaharui kepada" as-built" bentuk wujud. Organisasi penjamin kualitas menghadiri semua tinjauan ulang untuk memastikan bahwa program penjamin kualitas diterapkan. Isi, Format, dan yang diharapkan hasil dari tinjauan ulang ini dibahas pada subseksi yang berikut ini.

8.3.1 Disain Kritis Dan Persiapan Tinjauan Ulang (Preliminary and Critical Design Reviews)

Format rencana test ditinjau dalam persiapan Disain Kritis dan persiapan tinjauan ulang (Preliminary Design Review ( PDR)) dan di dalam format terakhir Tinjauan ulang Disain Kritis (Critical Design Reviews (CDR)). Tujuan Tinjauan ulang Rencana Test adalah untuk memastikan bahwa semua corak disain penting akan diuji dan bahwa semua kebutuhan spesifikasi akan dibuktikan. Filosofi Program Test memperkenalkan Rencana Test yang telah dipersiapkan ditinjau secara detil di PDR itu. Detil test yang nyata adalah di dalam Rencana Test yang akhirnya peninjauan pada CDR.

8.3.2 Menguji Tinjauan ulang Prosedur (Test Procedures Review)
Prosedur Test Perangkat lunak ditinjau pada Tinjauan ulang Prosedur Test untuk memastikan bahwa pengujian cukup akan dilakukan pada komponen masing-masing. Tinjauan ulang ini menyediakan persetujuan formal untuk prosedur untuk digunakan di dalam menguji dan memastikan bahwa mereka menyelesaikan tujuan Test yang telah direncanakan.
Dua rangkaian Tinjauan ulang Prosedur Test diselenggarakan: Prosedur Test Pengembangan Tinjauan ulang. Ini harus diselenggarakan secara terpisah. Tinjauan ulang Prosedur Test Pengembangan diselenggarakan sebelum Pengujian Pengintegrasian Modul dan tinjauan ulang prosedur itu untuk diikuti Sistem Pengintegrasian Modul. Tinjauan ulang Prosedur Test Pengesahan diselenggarakan sebelum Pengujian Verifikasi untuk meninjau ulang prosedur untuk diikuti Verifikasi Dan Pengujian Penerimaan. Test Pengembangan diselenggarakan untuk memastikan bahwa program komputer yang diselesaikan yang membuat kepuasan kebutuhan tercapai yang dinyatakan nya. Seperti itu, test pengembangan mengevaluasi program komputer itu lagi kebutuhan di dalam Spesifikasi Kebutuhan Perangkat lunak. Materi untuk diuji mengevaluasi prosedur test ini seperti daftar di bawah ini:

  1. Uji Procedures/Plan Kecocokan. Prosedur harus konsisten dengan Test Rencanakan dan meliput semua area test diperlukan.
  2. Menguji Masukan. Test Masukan harus digambarkan; masukan menggambarkan untuk test melakukan harus mampu untuk menguji disain pada batas nya.
  3. Menguji Kelengkapan. Test yang didokumentasikan [perlu] mencukupi semua sasaran hasil test. Semua aspek/pengarah [yang] penting perangkat lunak disain harus dicoba-coba pengujian dan harus didokumentasikan.
  4. Meriksa prosedur Kejelasan. Operator Instruksi harus dinyatakan dengan jelas, dengan singkat, dan secara terang.
  5. Kofigurasi Piranti lunak. Bentuk wujud piranti lunak untuk diuji harus dengan teliti dan secara menyeluruh uraikan.
  6. Ukuran-Ukuran Sukses. Sukses Ukuran-Ukuran harus digambarkan untuk masing-masing langkah pada setiap prosedur test; mereka harus konsisten dengan sasaran hasil ia perjanjian
  7. Konfigurasi Perangkat keras. Perangkat keras Test Bentuk wujud harus cukup untuk melakukan test dan menggambarkan dalam detail yang jelas untuk mengevaluasi ketercukupan nya.
  8. Menguji Konfigurasi Piranti lunak. Piranti lunak Test yang diperlukan konfigurasi harus cukup digambarkan. Pemenuhan perlu meliputi susunan test, masukan data, sekeliling, display, ukuran-ukuran sampling data, tingkat data rate, dan seterusnya.

8.3.3 Penerimaan Tinjauan Ulang Piranti lunak (Software Acceptance Review)

Tinjauan ulang Penerimaan Piranti lunak adalah suatu pertemuan formal diadakan untuk audit produk piranti lunak sebelum diterima pemakai. Penyelesaian dari audit ini menandakan bahwa perangkat lunak adalah siap untuk dioperasikan dan tahap pengembangan itu adalah lengkap. Tinjauan ulang yang secara normal terdiri dari dua audit: suatu Audit Konfigurasi Fungsional (Functional Configuration Audit (FCA)) dan suatu Audit Konfigurasi Phisik (Physical Configuration Audit (PCA)). Audit ini mungkin adalah diselenggarakan incrementally sebagai informasi yang perlu menjadi tersedia. Jika mereka diselenggarakan incrementally, kebanyakan materi tinjauan ulang akan merupakan suatu perihal merekam pada ketika pertemuan yang formal itu. SAR akan kemudian berisi sebagian besar menguji arsip untuk memastikan bahwa semua audit materi telah diselesaikan.

Audit Konfigurasi Fungsional (Functional Configuration Audit (FCA))
Sasaran FCA adalah untuk memverifikasi bahwa capaian piranti lunak mematuhi persyaratan capaian spesifikasi perangkat lunak itu. Ini adalah terpenuhi dengan tinjauan ulang data test itu yang mengumpulkan pengujian piranti lunak. Masing-Masing konfigurasi piranti lunak untuk disampaikan mungkin adalah tunduk kepada suatu FCA. Audit perlu menentukan yang berikut:

  1. Kelengkapan Verifikasi. FCA perlu meliputi suatu audit test merencanakan, memeriksa prosedur, dan menghasilkan untuk mengkonfirmasikan bahwa data test dan hasilnya mematuhi rencana test itu dan memeriksa prosedur. Jika defisiensi dicatat, mengulangi test atau pengujian tambahan harus direkomendasikan. Di mana jika ada penyelesaian kebutuhan verifikasi parsial, status harus dibentuk mapan dan rencana untuk penyelesaian harus diperkenalkan
  2. Kebenaran Simulasi. FCA perlu mengkonfirmasikan simulasi antarmuka perangkat keras dan piranti lunak itu menggunakan melakukan test telah disahihkan.
  3. Kebenaran Penelitian. Di mana jika analisa telah digunakan sebagai suatu pengganti untuk menguji, metoda analisa dan hasilnya harus disahihkan.
  4. Kebenaran Konfigurasi. fungsional Dan Memerinci Dokumen Disain dan Uraian dokumen Versi akan ditinjau untuk memastikan bahwa konfigurasi piranti lunak yang mengaudit adalah sama ketika itu dibuktikan.
  5. Status Disain Perubahan. Semua perubahan, seperti ketika didokumentasikan oleh Laporan Masalah Piranti lunak, harus ditinjau untuk memastikan bahwa mereka telah disatukan dan dibuktikan.

Audit Konfigurasi Phisik (Physical Configuration Audit (PCA))
PCA diselenggarakan sebelum penyerahan item. Itu terdiri dari dari suatu pengujian dokumentasi disain yang terperinci melawan terhadap "as-built" konfigurasi perangkat lunak. Itu diselenggarakan untuk memastikan ketercukupan, kelengkapan, dan ketelitian dokumentasi disain yang teknis. Tinjauan ulang juga meliputi suatu audit status perubahan yang sekarang, perubahan arsip, dan arsip uraian versi untuk memastikan bahwa "as-built" konfigurasi adalah kompatibel dengan dokumen yang dilepaskan. Tim PCA perlu meninjau ulang itemnya seperti yang diuraikan di bawah. Dan Dokumen yang perlu Arsip harus disajikan oleh organisasi pengembangan piranti lunak.

  1. Dokumentasi Rancangan. Suatu audit disain dokumentasi harus dilakukan untuk memastikan bahwa mereka persisnya itu menghadirkan untuk dikirimkan konfigurasi. Dokumentasi Disain terdiri dari Disain Yang fungsional, Menghubungkan pengendalian, dan Dokumen Disain Rinci. Pengujian dokumen perlu memastikan yang berikut: korelasi modul mengalir ke tingkat yang tertinggi, masukan sesuai ke aliran, dan korelasi data alat penghubung ke ICDs. Pengujian perlu juga memastikan definisi data base yang cukup karakteritiknya, ketentuan alokasi penyimpanan, pemilihan waktu dan karakteristik peruntukan, dan yang perlu cross-checking mengalir ke listing program computer.
  2. Dokumentasi Test. Dokumentasi Test untuk ditinjau terdiri dari Perencanaan Test, Prosedur Test. Dan Laporan perubahan Test. untuk Menguji Prosedur yang membuat pengujian harus ditinjau untuk menentukan kebenaran test yang dilakukan menggunakan prosedur yang berkembang itu. Test Data harus diuji untuk meyakinkan bahwa semua data yang di test diperlukan hadir dan yang bersertifikat oleh organisasi penjamin kualitas. Perencanaan Test ditinjau untuk memastikan bahwa semua perubahan disetujui untuk Test Perencana telah dicerminkan Prosedur Test.
  3. Uraian Dokumen Versi. Uraian Dokumen Versi harus teraudit untuk memastikan kelengkapan uraian versi yang dikirimkan itu. Suatu daftar lengkap dokumen, angka-angka versi, dan subroutine identifiers memerlukan untuk membangun versi program komputer itu harus dimasukkan
  4. Dokumen Instruksi Operasi. Dokumen Instruksi operasi harus bersertifikat untuk penggunaan operasional.
  5. Pendukung Dokumentasi. Semua pendukung bisa menyampaikan/kirim dokumentasi harus ditinjau untuk memastikan kelengkapan mereka.
  6. Perubahan Status. Daftar semua perubahan disain yang menyatukan dengan program komputer itu karena sejak start menguji harus ditinjau untuk memastikan kelengkapannya.
  7. Konfigurasi Materi. Konfigurasi Paket Item harus ditinjau untuk menjamin bahwa semua tape, kartu, dokumen, daftar, dan seterusnya hadir dan memberi label dengan identifikasi dan tanda-tanda yang diperlukan.

8.4 PENGUJIAN PROSES DAFTAR (TESTING PROCESS CHECKLIST)
Daftar nama yang berikut menyediakan suatu ringkasan mengenai pokok-pokok informasi yang harus tersedia dokumentasi test. Informasi ini memastikan bahwa perangkat lunak yang terakhir ditemukan kebutuhan itu yang menyatakan Spesifikasi Persyaratan Piranti lunak dan disain yang diuraikan Dokumen Persyaratan Disain Rinci.

  1. Uji filosofi dan metodologi pekerja dan mengubah test methode yang dipertimbangkan untuk mencapai penerimaan terhadap perangkat lunak itu.
  2. Memerlukan Personil untuk mendukung program test itu, yang mencakup banyaknya orang-orang dan kecakapan mereka dalam kaitannya dengan pelatihan, keanggotaan organisatoris, dan pengalaman.
  3. Fasilitas Komputer yang diperlukan, mencakup suatu blok diagram sebagai tempat test yang di atasnya perangkat lunak akan jadi diuji.
  4. Uji perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung program test itu.
  5. Uji jadual, mencakup penempatan, menguji konfigurasi, dan diagram arus test.
  6. Korelasi dari semua perangkat lunak dan kebutuhan disain ke test individu.
  7. Capaian, Alat penghubung, dan kebutuhan test atas mana rencana test didasarkan.
  8. Uji rencana untuk gerbang keluar dari tiap modul perangkat lunak menulis, seperti halnya suatu test merencanakan untuk memverifikasi bahwa sistem menemukan kebutuhan sistem itu.
  9. Uraian dari semua pengujian untuk dilakukan mencakup masukan, melakukan test, dan mengharapkan hasil. Hasil yang diharapkan diperlukan meliputi ukuran-ukuran penerimaan dan toleransi pengukuran itu.
  10. Hasil percobaan diperoleh pada setiap perjanjian

Dokumentasi Pengujian ditinjau pada sebagian pada PDR, CDR, TPR dan SAR. Ketika meninjau ulang dokumentasi ini, tim tinjauan ulang perlu memastikan bahwa:

  1. Perencana Test meliputi suatu test terintegrasi beredar dari sistem meratakan kepada test yang paling rendah mengukur.
  2. Masing-Masing test memverifikasi sedikitnya satu kebutuhan dan masing-masing kebutuhan dibuktikan dalam suatu perjanjian
  3. Semua test dapat terpenuhi dengan perangkat lunak test dan peralatan mengenali.
  4. Test yang dilakukan adalah suatu urutan yang logis, sedemikian rupa sehingga penggunaan yang maksimum hasil awal percobaan dapat direalisir test kemudiannya.
  5. Test memverifikasi kecocokan alat penghubung.
  6. Tidak ada area di atas pengujian atau di bawah pengujian.
  7. Semua sumber daya pendukung dikenali.
  8. Tanggung-Jawab peserta test dikenali.
  9. Uraian dari tiap test adalah cukup untuk test yang benar-benar dilakukan.
  10. Ukuran-Ukuran untuk sukses atau kegagalan dari tiap test secara jelas dikenali.
  11. Masukan Test Dan Keluaran dikenali dan terdaftar.
  12. Pertimbangan cukup diberikan kepada penyimpanan data dan pengurangan data.
  13. Jadual Test adalah kompatibel dengan disain yangberedar.
  14. Hasil yang nyata dari tiap test didaftarkan dan dibandingkan dengan hasil yang diramalkan itu. Hasil percobaan menemukan ukuran-ukuran penerimaan itu.


Referensi

Bob Hughes and Mike Cotterell, 2002, Software Project Management, McGraw Hill, London.
Philip Bruce, Sam M. Pederson, 1982 The Software Development Project, John Wiley and Sons, New York.
Steve McConnell, 1996, Rapid Development Taming Wild Software Schedule, Microsoft Press, Washington.
Tumar, 2002, Information System Strategic, Universitas Bina Nusantara, Jakarta.